SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sragen menyentil kepedulian formulator atau distributor maupun produsen produk sarana pertanian terhadap agenda KTNA Expo 2022.
Sebab dari sekitar 30an formulator baik yang bergerak di bidang produksi benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, baru 4 yang menyatakan ikut berpartisipasi.
Hal itu diungkapkan Ketua KTNA Kabupaten Sragen, Suratno di sela persiapan Expo di Dinas Pertanian dan Ketapang, Rabu (13/7/2022).
Ia mengatakan dalam expo yang akan digelar 27-31 Juli mendatang itu, pihaknya menyediakan 100 stan untuk pameran.
Salah satu unsur yang sangat diharapkan dukungannya adalah pihak formulator. Sayangnya, respon mereka dinilai masih jauh dari harapan.
“Dari sekitar 30 formulator yang ada, baru ada 4 yang menyatakan ikut. Ya agak prihatin, karena ini kan eventnya untuk kepentingan petani dan memajukan pertanian di Sragen. Para formulator itu kan selama ini banyak menjual produknya ke petani Sragen. Istilahnya nyari makannya ke petani Sragen, tapi kepedulian mereka terhadap acara untuk petani masih minim. Ini yang kami sayangkan,” ujarnya.
Suratno menyebut formulator yang sudah memastikan ikut baru beberapa saja.
Di antaranya dari formulator pestisida baru ada PT Kayaku yang ikut. Kemudian dari formulator untuk alsintan baru ada Maxxi yang menyatakan ikut bergabung.
Lantas dadi produsen saprodi atau sarana produksi pertanian, baru ada 3 yakni Saprotan Utama, DGW dan Turima Agro. Sementara untuk sektor benih baru ada Benih Pertiwi dan Bisi.
“Harapan kami, rekan-rekan formulator yang belum bergabung itu bisa tergerak untuk ikut. Karena ini eventnya petani dan mestinya mereka juga ikut mendukung,” terangnya.
Suratno menyebut padahal pihaknya sudah mengajukan permohonan jauh-jauh hari ke para formulator itu.
Ditambahkan, dukungan para formulator itu sangat dinantikan lantaran event Expo kali ini murni dibiayai secara mandiri tanpa suplai dana APBD.
Ia menyebut ada empat kategori stan yang disediakan oleh panitia expo. Yakni mulai dari harga Rp 500.000, Rp 1,5 juta, Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta.
“Eventnya akan digelar selama 5 hari. Banyak kegiatan yang akan kita laksanakan. Termasuk pameran inovasi pertanian dari sistem pertanian modern melalui hidroponik, penemuan mikrobakter untuk pertanian dan masih banyak lagi,” tandasnya. Wardoyo