JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Marak Pencurian Cabe di Sawah, Petani Terpaksa Jaga Malam Sampai Tidur di Sawah

Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi lahan cabe milik petani di Desa Kalimacan, Kalijambe yang disatroni komplotan pencuri, Minggu (3/7/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Maraknya pencurian tanaman cabe di wilayah Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, membuat petani mulai siaga.

Tak ingin cabe mereka hancur dicuri, para petani cabe di wilayah itu terpaksa siaga jaga malam di lahan cabe mereka.

Bahkan mereka sampai rela tidur di sawah demi menyelamatkan tanaman cabe dari sasaran pencuri.

“Sekarang petani yang punya tanam cabe akan nunggui di sawah. Eman-eman kalau nggak ditunggu bisa habis. Semalam yang dicuri bisa 50 kg sampai satu kuintal. Padahal ini harga cabe mahal, yang merah bisa di atas Rp 50.000,” papar Kades Kalimacan, Hariyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (4/7/2022).

Kades menyampaikan jumlah petani yang jadi korban mencapai lebih dari 4 orang.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Pencurian terjadi dalam sepekan terakhir. Aksi pencurian menimpa tanaman cabe milik beberapa warga di desa tersebut.

Pelaku memanfaatkan kondisi malam yang sepi di tengah mahalnya harga cabe saat ini.

“Yang terakhir tadi malam tapi yang lain sudah sekitar semingguan terakhir. Yang dicuri di satu lahan semalam antara 50 kilogram sampai 1 kuintal,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (3/7/2022).

Kades menguraikan pelaku diperkirakan lebih dari satu orang. Sebab dari bekasnya dalam semalam jumlah cabe yang dicuri di satu lahan mencapai puluhan batang.

Yang menjengkelkan, modus pelaku mencuri dengan mematahkan batang yang ada buah cabe sehingga memupus harapan batang untuk bisa berbuah.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Modelnya ngrusak. Batangnya disempali (dipatahkan) jadi ya sudah nggak bisa berbuah lagi wong batangnya dirusak,” jelasnya.

Dari pengakuan petani, tercatat sudah lebih dari 4 orang petani yang sawahnya disatroni pencuri. Masing-masing milik Yoto, Mas Eri, Warsono, Sugeng dan berapa petani lainnya.

Dengan harga cabe merah di kisaran Rp 50.000 sampai Rp 60.000 perkilo gram, kerugian petani ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

“Sekarang harga cabe memang mahal. Harga cabe merah di atas Rp 50.000. kebetulan ini yang nanam pas agak banyak,” terangnya.

Kades menambahkan, pasca kejadian, tim kepolisian sempat terjun ke sawah yang menjadi korban pencurian. Mereka sempat melakukan olah TKP dan mengecek jejak pelaku yang tertinggal di lahan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com