BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para pedagang hewan atau blantik di Boyolali nekat berjualan kambing pada hari pasaran wage di Pasar Hewan Pengging, Kecamatan Banyudono, Kamis (7/7/2022).
Mereka mengabaikan keputusan Pemkab Boyolali yang menutup kegiatan seluruh pasar hewan.
Hanya saja, para blantik memiliki cara tersendiri untuk mengantisipasi larangan.
Sebagian besar blantik memilih menjual kambingnya di kebun dan jalan di luar pasar. Yaitu di Dukuh Baturan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.
Hanya sebagian kecil blantik berani menjual kambing di dalam pasar hewan yang menempati lokasi sisi timur Pasar Pengging.
Sebagian kambing diikat tali di bawah pohon. Sebagian lagi diikat tali dan dipegang penjualnya.
Yanto, salah satu blantik asal Desa/Kecamatan Musuk mengeluhkan penutupan seluruh pasar hewan di Boyolali.
Sehingga dia dan pedagang lain tidak bisa berjualan. Beruntung ada beberapa warga membeli kambing langsung ke rumahnya.
“Padahal, ternak kambing itu bebas penyakit mulut dan kuku (PMK),” katanya.
Dijelaskan, mayoritas pembeli mencari kambing dengan harga sekitar Rp 3 juta/ekor. Harga itu hampir sama dengan biaya yang dipikul warga untuk patungan kurban seekor sapi. Terbukti, sembilan ekor kambing miliknya yang laku pada rentang harga Rp 3 juta- Rp 3,5 juta/ekor.
“Masih lima ekor dengan belum laku dengan harga diatas Rp 3,5 juta/ekor.”
Blantik lainnya, Wahyo warga Dukuh Barengan, Desa Salakan, Kecamatan Teras menambahkan, dia dan sejumlah blantik nekat berjualan karena terdesak kebutuhan.
Apalagi, hari pasaran wage ini adalah hari pasaran terakhir sebelum penyembelihan kurban.
“Sudah cukup lama kami tidak bisa berjualan karena seluruh pasar di Boyolali ditutup,” katanya.
Dia mengaku membawa dagangan tiga ekor kambing jantan. Kambing ditawarkan dengan harga bervariasi antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta. Hingga siang hari, baru seekor yang laku dengan harga Rp 3,2 juta.
“Soal harga, dibandingkan hari pasaran biasa naik antara Rp 100.000- Rp 300.000/ekor.”
Namun dibandingkan dengan kurban tahun lalu, harga kambing justru menurun. Penurunan berkisar antara Rp 100.000- Rp 200.000/ekor. Pembeli juga lebih sepi karena pasar- pasar hewan ditutup.
Terpisah, Kepala UPT Pasar Hewan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali, Sapto Hadi Darmono menjelaskan, seluruh pasar hewan di Boyolali masih ditutup guna mengantisipasi wabah PMK.
“Kalau ada pedagang nekat jualan di luar pasar, bukan kewenangan kami.” Waskita