JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Pengakuan Siswa Korban-Korban Pembajakan Hingga Hilang Misterius dari Daftar PPDB. Dari Panik, Kaget Sampai Ketakutan

Abel (kiri) dan Kayla (kanan), calon siswa baru SMAN 1 Gondang yang sempat menjadi korban pembajakan akun hingga membuat mereka terdepak dari sistem PPDB padahal jarak rumah ke sekolah sangat dekat. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden pembajakan akun pendaftaran peserta didik baru (PPDB) yang menimpa 8 calon siswa baru di SMAN Gondang, Sragen menyisakan cerita menyesakkan.

Betapa tidak, kedelapan siswa yang sudah 99 persen hampir pasti diterima karena jarak rumahnya sangat dekat ke sekolah itu, ternyata harus menelan pil pahit.

Nama mereka mendadak lenyap misterius dari daftar sistem PPDB tepat sehari menjelang pengumuman.

Sempat gempar, hasil penelusuran pihak sekolah ternyata akun 8 siswa itu dibajak oleh oknum tak bertanggungjawab sehingga hilang dan terdepak dari SMAN 1 Gondang.

Sejumlah siswa yang menjadi korban, mengaku sempat syok, panik hingga ketakutan.

“Kemarin begitu tahu, nama tiba-tiba hilang itu, saya sudah panik sekali. Kecewa juga, karena dari awal saya masuk daftar diterima. Tapi tiba-tiba nama saya nggak ada di daftar. Ternyata akun saya dibajak. Ya sempat bingung Mas,” ujar Abel Abadi Prima, calon siswa asal Tempurejo, Mantingan, Ngawi yang hanya berjarak 1,6 km dari SMAN 1 Gondang.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Setali tiga uang, lebih menyesakkan lagi yang dialami Kayla Aschanea Kohendi. Tinggal hanya berjarak 250 meter dari SMAN 1 Gondang yang ia pilih, namanya nyata-nyata ada di ranking 3 saat mendaftar ke SMA itu dari jalur zonasi.

Namun di luar dugaan, sehari menjelang penutupan pendaftaran PPDB Online, Jumat (1/3/2022) namanya mendadak juga lenyap dari sistem.

Bayangan langsung diterima karena dekat dengan sekolah, seketika langsung sirna. Ia mengaku saat mengetahui namanya hilang, perasaan sedih, kaget, takut dirasakannya campur aduk.

“Sedih banget, kaget dan panik gitu. Akun saya tiba-tiba hilang, nama saya yang awalnya di ranking 3 zonasi tiba-tiba nggak ada di daftar. Karena kejadiannya pendaftaran sudah ditutup, takut juga nggak dapat sekolahan,” ujar Kayla.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Beruntung, kasus itu segera terdeteksi sehingga Kayla dan Abel bersama 6 calon siswa korban pembajakan langsung bergerak.

Didampingi anggota DPRD asal Gondang, Bambang Widjo Purwanto dan Bambang Samekto, para siswa bersama orangtua langsung mengklarifikasi ke sekolah dan lapor polisi.

Setelah dicek, ternyata nama mereka hilang dari daftar lantaran akun pendaftaran dibajak oleh hacker.

Setelah mencuat di media, pihak sekolah langsung sigap berkoordinasi dengan Disdikbud Provinsi Jateng yang menangani semua proses PPDB.

Walhasil, delapan siswa yang sempat terdepak itu akhirnya bisa diterima kembali dari jalur offline. Mereka pun akhirnya bisa bernafas lega karena diterima untuk bersekolah di SMAN 1 Gondang. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com