Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Penurunan Angka Stunting Sragen Masuk 8 Besar Nasional, Danone Tergerak Luncurkan Program Isi Piringku

Peluncuran program Isi Piringku yang diprakarsai oleh Danone Indonesia di Kabupaten Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penurunan angka stunting di Kabupaten Sragen yang cukup signifikan di dua tahun terakhir menempatkan Sragen masuk 8 besar daerah dengan penurunan kasus stunting tertinggi nasional.

Sebagai apresiasi, Sragen ditunjuk oleh pihak Danone Indonesia bekerja sama dengan Resourceful Parenting Indonesia (RPI) menjadi lokasi peluncurkan program “Isi Piringku”.

Sragen tercatat merupakan kota kedua di Jawa Tengah yang dipilih oleh Danone untuk program tersebut setelah sebelumnya di Purbalingga.

Program Isi Piringku sendiri diluncurkan di Sragen, Rabu (6/7/2022) secara daring. Komunitas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, preventif menuju Generasi Emas 2045.

Peluncuran dilakukan oleh Bupati Sragen diikuti oleh total 1200 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK, kader Kesehatan, Kagama FK-KMK UGM Angkatan 86 dan masyarakat di Aula Sukowati Sragen.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memberikan dukungan penuhnya dengan menyempatkan waktu dengan menyapa dan berinteraksi dengan seluruh peserta secara daring.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 angka stunting nasional sebesar 30,8 % sedangkan angka stunting di Jawa Tengah 31,2 %.

Angka stunting di Kabupaten Sragen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 sebesar 32,4% dan pada tahun 2021 menduduki ranking 8 besar dalam penurunan stunting yaitu sebesar 18,8%.

Dalam sambutannya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati juga menjelaskan pentingnya langkah-langkah dasar untuk mencegah anak-anak kita dari stunting.

“Ada 6 langkah penting yang harus diambil yaitu memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, ASI Eksklusif selama 6 bulan, MPASI sehat untuk mendampingi ASI, memantau pertumbuhan anak dan menjaga kebersihan lingkungan,” paparnya.

Dengan partisipasi dan kontribusi aktif semua pemangku kepentingan yang ada, ia optimis, pencegahan stunting di Bumi Sukowati dapat dicapai secara optimal.

Kepala BKKBN Republik Indonesia & Ketua Kagamadok Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), dalam sambutannya menyampaikan bahwa Isi Piringku menjadi mindset penting untuk mendukung Program Pemberian ASI Eksklusif dan kampanye 1000 Hari Pertama Kehidupan.

“Remaja harus siap menjadi ibu, menguatkan mindset ini sangat efektif bila melalui komunitas, saya mengucapkan selamat dan sukses supaya program ini bisa berjalan lancar di Sragen” kata Hasto.

Pemerintah telah mengimplementasikan program-program yang unggul di Puskesmas diantaranya adalah pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis.

Balita dipastikan menerima ASI eksklusif dan ibu juga diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait ASI.

Balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader atau petugas yang dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak.

Beberapa program di Puskesmas sebagai upaya pencegahan stunting adalah POPM (Pemberian Obat Pencegahan Pasal) cacingan, penanggulangan diare, sanitasi dasar, peningkatan gizi dan edukasi pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan anak.

Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Danone Indonesia sehingga bisa berkontribusi memberikan edukasi ke masyarakat.

Mulai dari hidrasi sehat, nutrisi dan kebersihan lingkungan yang menarik untuk anak anak dan juga keluarga.

Danone Indonesia ingin terus mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia dan memperluas kerjasama multipihak untuk mendukung generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing untuk Indonesia” jelas Karyanto.

Menurutnya, Danone Indonesia dengan visi One Planet One Health berupaya berkontribusi untuk memutus mata rantai stunting dengan edukasi gizi seimbang.

Dimulai dari Program Isi Piringku yang sudah berlangsung sejak 2018 sampai sekarang, dimana pengembangannya dilakukan pada tahun 2016 – 2017.

Edukasi berkelanjutan disampaikan kepada kepada Anak Usia Dini (AUD), dilanjutkan tahun 2021 dengan mengembangkan Modul Isi Piringku untuk Usia Sekolah Dasar.

Program “Isi Piringku” dikembangkan Danone Indonesia bersama Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sejak 2017, berupa modul pembelajaran sebagai panduan edukasi gizi yang dapat digunakan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau TK (4-6 tahun).

“Tahun 2017 – 2021 telah edukasi tersebut telah menjangkau 130,276 siswa dan 10,848 guru di 5,111 PAUD/TK yang berlokasi di 27 Kabupaten/Kota dan tersebar di 9 propinsi,” imbuhnya.

Sementara, Founder Resourceful Parenting Indonesia, dr. Andyda Meliala menjelaskan bahwa tahun 2022 ini sosialisasi akan diberikan kepada Komunitas Ibu dan PKK melalui Kader Kesehatan.

“Kami sebagai mitra Danone Indonesia melihat bahwa komunikasi melalui komunitas menjadi alternatif yang efektif sebagai upaya pencegahan stunting dan promosi gaya hidup sehat,” kata Andyda. Wardoyo

Exit mobile version