JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Rudy Kenang Tjahjo Kumolo sebagai Sosok Jago Lobi dan Sangat Sederhana. Pertemuan Terakhir Sempat Cium Tangan

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Foto: JSNews/Ando
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengenang Menpan RB Tjahjo Kumolo semasa masa hidup setelah meninggal dunia, Jumat, (1/7/2022) usai menjalani perawatan intensif sejak beberapa hari yang lalu.

“Saya secara pribadi tentunya merasa kehilangan sosok pemimpin yang sangat sederhana dan luar biasa memperjuangkan wong cilik. Beliau tokoh pelobi yang punya prinsip, punya sikap dan punya komitmen terhadap pimpinan,” ungkap Rudy.

Lebih lanjut, Rudy menyampaikan bahwa dirinya dengan Tjahjo Kumolo memiliki hubungan yang sangat dekat. Karena hampir setiap kali berkunjung ke Solo, Tjahjo pasti mampir ke rumah mantan Walikota Solo tersebut.

“Beliau pasti ke rumah saya. Terakhir tanggal 23 Mei 2022 pas acara dengan Kejaksaan Agung memberikan materi di Solo. Saya mau ke hotel ndak boleh, malah beliau ke rumah saya,” katanya.

Ketika bertemu Rudy, Tjahjo memiliki kebiasaan minum kopi hitam dan juga menyalakan cerutu, baru setelahnya ngobrol. “Kalau ketemu kangen kangenan. Ngobrol tentang organisasi, tentang pemerintahan, tentang perjuangan untuk bangsa dan negara itu beliau selalu sampaikan,” imbuh Rudy.

Baca Juga :  Diduga Penyakit Jantung Kumat, Pengemudi Kijang Oleng Hingga Tabrak Lapak Pedagang Buah di Kawasan Pasar Klewer Solo

Pertemuan tanggal 23 Mei juga diakui Rudy menjadi pertemuan yang paling mengharukan. Karena seumur-umur Rudy baru mencium tangan Tjahjo Kumolo.

“Karena saya melaporkan tentang nasib TKPK yang ada di Kota Solo. Saya sampaikan jangan sampai itu nanti dihapus. Lalu beliau menyampaikan bahwa tidak. Itu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah, boleh,” sambungnya.

Setelah menjawab permintaan Rudy untuk memperjuangkan nasib TKPK. Rudy menangis kemudian mencium tangan Tjahjo. “Ketika saya minta beliau untuk diperjuangkan, dia menjawab pasti nanti surat segera saya kirim. Langsung saya cium tangannya saya nangis, karena merasa walaupun kapasitasnya sebagai Menteri PAN RB tetep memperhatikan nasibnya orang kecil,” ucap Rudy.

Memegang jabatan sebagai Sekjen di PDIP, Rudy menilai almarhum Tjahjo adalah seorang kader yang punya kredibilitas, integritas, punya prinsip, sikap dan komitmen terhadap pimpinan maupun PDIP yang luar biasa.

Baca Juga :  Soal Koalisi Dengan PDIP, Gibran: Semua Bisa Dibicarakan

“Beliau jago lobi, menjadi kepercayaan dengan ketua umum. Kalau gak dapat kepercayaan, gak jadi sekjen lah. Lobi yang monumental, sangat luar biasa itu ketika 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Lahirnya Pancasila, lobi-lobinya kan sama persis Pak Taufik Kiemas karena beliau sangat dekat dengan almarhum, salah satu orang kepercayaan juga,” jelas Rudy.

Selain jago lobi, yang menjadi catatan Rudy adalah sikap sederhana Tjahjo Kumolo. Bentuk kesederhanaannya ditunjukkan saat bertugas, biarpun sebagai menteri, Tjahjo tidak pernah mau untuk dijemput dan juga tidak pernah mau untuk difasilitasi.

“Pesan terakhirnya satu pertahankan apa yang menjadi prinsip dan komitmen mengabdi kepada masyarakat. Saya secara pribadi sangat kehilangan, PDI perjuangan kehilangan kader partai terbaiknya. Karena beliau selama jadi anggota DPR, menteri itu selalu berpikir membuat kebijakan kebijakan yang berpihak pada masyarakat,” pungkas Rudy. (Ando)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com