JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Subhanallah, Begini Pemandangan Ribuan Jemaah Sragen Saat Salat Idul Adha Bareng Bupati. Ketua PA Tekankan 3 Makna Utama Berkurban

Ribuan jemaah mengikuti Salat Idul Adha di jalan Raya Sukowati depan Pemkab Sragen bersama Bupati, Minggu (10/7/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan jamaah tumpah ruah memenuhi Jalan Raya Sukowati depan Pemkab Sragen untuk mengikuti salat Idul Adha 1443 Hijriyah, Minggu (10/7/2022) pagi.

Sholat Idul Adha tahun ini pertama kali digelar setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19. Ribuan jemaah itu hadir dalam Salat Idul Adha yang diikuti oleh Bupati dan Wabup Sragen.

Membeludaknya jemaah sampai membuat deretan saf memanjang sampai sekitar 500 meter.

Salat Idul Adha itu diimami oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen, Mustaqim dengan Ketua Pengadilan Agama Sragen, Lanjarto bertindak sebagai khatib.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Dalam tauziyahnya, Ketua Pengadilan Agama Sragen, Lanjarto menyampaikan tiga pesan di balik penyembelihan hewan kurban. Menurutnya, pesan pertama berupa totalitas kepatuhan kepada Allah SWT.

Dia menjelaskan Nabi Ibrahim mendapat ujian berat dengan perintah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.

Lewat perintah itu Allah mengingatkan bahwa anak adalah titipan Allah dan hanya Allah tujuan akhir dari rasa cinta dan ketaatan.

“Pesan kedua berupa kemuliaan manusia, Penggantian Nabi Ismail dengan domba besar oleh Allah itu mengandung pesan nyata bahwa pengorbanan dalam bentuk tubuh manusia seperti yang terjadi pada kelompok masyarakat zaman dulu itu diharamkan. Manusia dengan manusia itu bersaudara,” ujarnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Ia juga menyampaikan pesan tentang hakikat pengorbanan. Menurutnya sedekah daging kurban merupakan simbol.

Sementara makna kurban secara luas meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu, dan sebagainya.

“Pengorbanan merupakan merupakan bentuk dari kesadaran kita sebagai makhluk sosial,” ujarnya.

Tak lupa ia sampaikan pesan tentang pentingnya nilai solidaritas dan kepedulian kepada sesama untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com