Beranda Daerah Solo Tidak Tertampung Zonasi PPDB, 35 Siswa SMA dari Pasar Kliwon Solo Ditampung...

Tidak Tertampung Zonasi PPDB, 35 Siswa SMA dari Pasar Kliwon Solo Ditampung Kelas Virtual

Proses pembekalan calon siswa yang diajukan masuk kelas virtual yang diadakan kantor Kecamatan Pasar Kliwon. Foto: JSNews/ANdo

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Sebanyak 35 siswa SMA dari Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah diajukan masuk kelas virtual setelah tidak masuk dalam penerimaan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.

Menurut Ekya Sih Hananto, Anggota Fraksi PDIP Komisi 4 DPRD Solo, setiap tahunnya warga Kecamatan Pasar Kliwon tidak pernah mendapatkan sekolahan usai diterapkan sistem zonasi.

“Kalau terlempar sekolah pasti di daerah Sukoharjo atau sekitarnya. Dengan adanya zonasi banyak warga kita yang di swasta. Padahal warga Pasar Kliwon ekonominya kurang,” terang Ekya.

Berbagai cara pun telah ditempuh agar siswa yang tidak masuk ke dalam zonasi dapat bersekolah kembali. Beberapa tokoh masyarakat di Pasar Kliwon telah membuat pernyataan tentang kesiapan dibangun SMA 2 cabang ke 2 atau kampus ke 2.

“Kita memohon melalui Dinas Bakorwil 7. Kita tindak lanjuti, kita sampaikan bahwa pemerintah kota waktu itu Pak Rudy dan DPRD sudah memberikan sebagian tanah dari HP 001 diberikan pada SMA 2 seluas 3000 meter,” ungkap Ekya.

Namun ternyata setelah dilakukan pengecekan oleh dinas pendidikan provinsi, minimal standar pendirian SMA adalah 4.000 meter.

Baca Juga :  Menkes Budi Gunadi Tinjau Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia, Targetkan Beroperasi 1 Bulan Lagi

“Maka kita mengejar bagaimana solusi supaya warga Pasar Kliwon ini bisa ikut sekolah di Negeri. Maka kemarin hasil rapat dibawa ke Provinsi alhasil keluar SK dari dinas pendidikan provinsi bahwa kita dimasukkan dalam kelas virtual,” jelas Ekya.

Di Jawa Tengah sendiri ada 6 sekolahan yang melakukan sekolah virtual. Salah satunya di SMA Negeri 2 untuk warga Pasar kliwon.

Sementara itu dijelaskan Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi awalnya yang mendaftar ada 37 siswa. Namun ada dua siswa yang mengundurkan diri. Satu siswa mau masuk SMK, satu siswa tanpa alasan. Sehingga tinggal 35 siswa yang diajukan.

“Data ini kita ajukan ke cabang Dinas Pendidikan provinsi. Kalau nanti fik diterima 100 persen, selanjutnya kita menunggu arahan. Kita menunggu keputusan kepastian dari cabang dinas,” terangnya.

Keputusan diterima atau tidaknya akan diumumkan pada minggu ini, karena tanggal 7 Juli 2022 data sudah harus masuk.

“Kalau masalah setelah diterima nanti bisa konfirmasi langsung ke pihak sekolah. Karena kewajiban kita menerima seleksi kelas virtual yang dipasrahkan ke kecamatan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Relawan 02 Laporkan Tindak Dugaan Intimidasi Pada Bawaslu Solo

Di lain pihak Walikota Solo, Gibran Rakabuming, dikonfirmasi mengaku sudah bertemu dan mengkomunikasikan hal tersebut kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Yang jelas tadi juga sempat ketemu Pak Gubernur, penyelesaiannya ditambah sekolah. Kalau SMA-nya gak ditambah ya tiap tahun kayak gini terus. Ya, nanti kita tunggu aja dari Pak Gubernur, karena sekali lagi ini wewenangnya pak Gubernur, saya nunggu arahan aja,” terang Gibran. (Ando)