Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Unik dan Keren, Ada Peragaan Busana bertema Makanan Khas Ponorogo Mulai Sate Pecel dan Dawet

Fashion show

Hasil kreasi SMK Negeri 2 Ponorogo Jatim dalam fashion show Ponorogo Creative Festival. Dok. SMK Negeri 2 Ponorogo

PONOROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada yang berbeda pada Minggu (23/7/2022) malam di Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo Jatim.

Kondisi tampak padat merayap. Usut punya usut ternyata ada Ponorogo Creative Festival yang dihadirkan Pemkab Ponorogo untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif mampu menyedot perhatian masyarakat Ponorogo.

Ada 30 stand yang disediakan oleh panitia Ponorogo Creative Festival sebagai ajang menampilkan berbagai produk ekonomi kreatif Ponorogo, mulai dari kriya, fashion, kuliner, sampai pertunjukan.

Siswa-siswi SMK Negeri  2 Ponorogo menjadi bintang Ponorogo Creative Festival bertajuk Hos Cestra salah satu agenda baru Grebeg Suro Ponorogo, Sabtu malam (23/7/2022). Pasalnya, pelajar SMK Negeri yang dipimpin Farida Hanim Handayani, S.Pd, M.Pd ini mampu menghipnotis penonton dengan kreatifitasnya.

Suguhan Fasion Show SMK Negeri 2 Ponorogo pun mendapat apresiasi Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita serta mendapat applaus ratusan warga yang memadati Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo.

Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo Farida Hanim Handayani mengatakan tema yang ditampilkan malam itu adalah cintai produk lokal Ponorogo. Yakni melalui makanan dan minuman lokal Ponorogo. Seperti sate ponorogo, pecel, dan dawet.

“Tema ini kami angkat di tengah maraknya kuliner dari timur tengah dan barat serta korea yang sudah menjamur di Ponorogo,” sebut dia.

Selain itu, sekolahnya juga mengusung produk batik berupa batik merci, sibory dan merco ditampilkan pula rias fantasi berbentuk sate, pecel dan dawet gempol.

Pihaknya sengaja memilih kuliner dan produk UMKM lokal untuk diangkat dan dibranding sedemikian rupa.

“Ketika disebut Ponorogo maka yang terekam di memorinya adalah, kulinernya ada sate, dawet, dan Pecel. Produk andalanmya ada Tas Anyam, batik ciprat, batik sibory, batik merco,” beber dia.

Suksesnya ajang Hos Cestra ini menjadi bukti bahwa SMK Negeri 2 Ponorogo mampu mendesain, memproduk, dan unjuk karya melalui pameran atau pun pagelaran.

“Kita mampu dan mau berkolaborasi dengan pihak manapun untuk mewujudkan Ponorogo hebat melalui core bisnis yang kita kembangkan,” tandas dia.

Menariknya lagi, tampilan yang disuguhkan ini adalah hasil kolaborasi guru dan siswa di semua core bisnis. Sebagai contoh, untuk desain baju dan menjahit baju dalam pergelaran Hos Cestra ini dikerjakan oleh Program Keahlian Tata Busana. Sedangkan untuk make up rias dikerjakan oleh Tata Kecantikan.

Adapun untuk konsumsi anak-anak dan guru dalam latihan dan pagelaran dikerjakan oleh Program Keahlian Kuliner, untuk video, foto dan publikasi dilakukan oleh tim DMS (digital marketing sekolah).

Untuk model yang tampil di pagelaran ini adalah anak-anak SMK Negeri 2 Ponorogo sendiri, baik dari siswa Kuliner, Tata Busana, Kecantikan, dan Perhotelan yang mengikuti ekstra Fashion Show.

Farida sangat mendukung acara Hos Cestra yang baru pertama kali digelar sangat luar biasa ini. Karena mampu mewadahi para pelaku bisnis dan SMK untuk unjuk karya. “

Disamping itu, adanya Hos Cestra bisa menjadi ikon baru grebeg suro Ponorogo, tema Grebeg Suro bergandeng erat, bergerak cepat, Ponorogo hebat menurut Farida sangat tepat.

“Perlu kolaborasi yang apik dari semua unsur untuk membawa nama Ponorogo moncer di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Semarak Ponorogo Creative Carnival ditanggapi bangga oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Ia menyebut gagasan spontan ini mampu menarik animo masyarakat dan wisatawan yang sudah lama ‘libur’ dalam melihat pertunjukan jalanan.

Pihaknya memiliki mimpi bahwa Jalan HOS Cokroaminoto menjadi ajang kreatif. Setiap Minggu, bisa jadi fashion show tiap pekannya. Aris Arianto

Exit mobile version