Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Hampir Punah, Permainan Tradisional Ini Ternyata Pernah Jadi Idola Bupati Sragen Waktu Kecil

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memeragakan permainan tradisional engklek dalam acara festival hari anak nasional Minggu (31/7/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kemajuan peradaban memang membuat kehidupan manusia berubah drastis.

Seperti dalam hal permainan tradisional. Jauh sebelum abad milenial, anak-anak masih akrab dengan permainan tradisional semacam congklak, engklek, Sunda Manda, dan lainnya.

Namun seiring perkembangan zaman, permainan tradisional tersebut seolah hilang tergerus zaman. Banyak anak sekarang nyaris tak lagi kenal permainan selain dari gadget dan game online.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati pun mengakui hal itu. Karenanya bertepatan dengan Hari Anak Nasional 23 Juli, ia mencoba bernostalgia dengan memainkan permainan engklek yang menjadi idolanya semasa kecil.

Permainan itu ia lakonkan di halaman Kantor Bupati Setda Sragen di acara peringatan Hari Anak Nasional, Minggu (31/7/2022).

“Dulu waktu kecil saya juga main seperti ini. Makanya anak-anakku khususnya di Sragen, ayo main permainan tradisional selain wujud pelestarian budaya, bisa menambah semangat yang membuat fisik kita bergerak, dan tentu saja menjaga keakraban satu sama lain. Tentunya juga bisa membuat hati gembira,” papar Bupati.

Kegiatan itu digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Sragen dan Forum Anak Sukowati (FAS).

Dalam kesempatan itu, Bupati berpesan kepada Forum Anak Sukowati untuk bisa menjadi partner Pemerintah Kabupaten Sragen dalam menyelesaikan permasalahan anak.

Lantas forum anak itu diharapkan juga bisa menjadi wadah dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak secara berjenjang.

“Kami membutuhkan peran dan kontribusi langsung dari anak-anak agar dapat berperan sebagai pelopor dan pelapor atas pemenuhan hak anak. Kami Pemkab Sragen akan terus mendorong seluruh kegiatan FAS khususnya berfokus pada pemenuhan hak anak dari berbagai aspek seperti aspek pendidikan dan sosial,” ujarnya.

Sebagai mitra Pemerintah, Bupati meminta FAS untuk bisa membantu harapannya agar anak – anak di Sragen tidak tumbuh dewasa lebih cepat.

“Anak – anak tetap anak – anak dengan segala dunia keceriaannya. Jangan anak – anak kita jadi tumbuh dewasa lebih cepat. Pesan Ibu, anak – anak di Sragen bisa lebih menyukai permainan tradisional daripada gadget. Untuk itu, di acara peringatan Hari Anak Nasional selanjutnya, Ibu akan mengajak FAS untuk melibatkan anak – anak Sragen untuk bisa hadir dan bermain dalam acara seperti ini tentu dengan konsep yang lebih baik agar anak – anak Sragen bisa tambah happy,” pinta Bupati.

Lebih lanjut, Bupati juga bersyukur, karena di momen Hari Anak Nasional tahun ini Kabupaten Sragen mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA RI).

“Anak-anak adalah aset masa depan bangsa. Dia adalah calon pemimpin bangsa dan Sragen pada khususnya. Karena itu lindungi anak dari hal-hal yang tidak baik,” pesannya.

Kepala DPPKBP3A Sragen, Udayanti Proborini menyebut kegiatan ini memberikan peluang dan kesempatan kepada anak-anak untuk berkreasi serta berekspresi menyalurkan minat kreatif untuk ditampilkan dalam sebuah konser.

“Bahwa hari anak ini adalah hari mereka, hari anak-anak kita, hari anak-anak Kabupaten Sragen, hari anak-anak nasional dan kita memberikan sisi ruang gerak mereka, karena di dalam pemenuhan hak anak itu adalah sebuah kewajiban kita sebagai orang tua, pemerintah, keluarga, dunia masyarakat, dunia usaha, itu memberikan ruang-ruang khusus bagi anak,” pungkasnya. Wardoyo

Exit mobile version