JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Hati-hati, Sebagian Besar Air Sumur di Kota Yogyakarta Tercemar Bakteri E Coli

ilustrasi bakteri E Coli / tribunnews
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebagian besar air sumur di wilayah Kota Yogyakarta ditengarai tercemar oleh bakteri E Coli.

Karena itu, warga Kota Yogyakarta diimbau untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi air minum, apalagi yang bersumber dari air sumur.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Sutomo mengatakan, hampir seluruh sumur yang ada di Kota Pelajar itu memang mempunyai kandungan bakteri E coli yang cukup tinggi.

Sehingga, jika penduduk mengonsumsinya secara sembarangan, ada peluang berdampak pada kesehatan.

“Kalau dari pemantauan kami, yang dikonsumsi publik, hasil dari tahun-tahun sebelumnya juga begitu, ya, sumur di kota itu tercemar bakteri E coli,” jelasnya, Rabu (17/8/2022).

Dijelaskan oleh Sutomo, Escherichia coli (E coli) adalah bakteri yang hidup di dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Bakteri ini umumnya tidak berbahaya. Namun, ada jenis E coli yang menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah.

Menurut Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Dr dr FX Wikan Indrarto SpA, bakteri itu biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Baca Juga :  Masinton Sebut Tak Ada Urgensinya Megawati Temui Presiden Jokowi

“Bakteri Salmonella, Campylobacter dan enterohaemorrhagic Escherichia coli adalah beberapa patogen bawaan makanan yang paling umum yang mempengaruhi jutaan orang setiap tahun, kadang-kadang dengan derajat klinis yang parah dan fatal,” jelasnya, Rabu (17/8/2022).

Gejala klinisnya, kata dia, dapat berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut dan diare.

Bakteri tersebut sering berada pada telur, daging unggas dan produk lain yang berasal dari hewan, susu mentah, daging unggas mentah atau setengah matang, dan air minum, susu yang tidak dipasteurisasi, daging yang kurang matang, serta buah dan sayuran segar yang terkontaminasi.

Siapapun, menurut dr Wikan, dapat mengalami infeksi bakteri E coli.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit yang disebabkan bakteri E coli, di antaranya usia, sistem imun yang lemah dan penurunan asam dalam perut.

Baca Juga :  Baru di Pilpres 2024 Ini MK Terima Amicus Curiae Paling Banyak

Anak-anak, ibu hamil, dan lansia lebih rentan menderita penyakit yang disebabkan oleh E. coli dan menderita komplikasi yang lebih serius.

Orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita AIDS dan pasien yang menjalani kemoterapi, lebih rentan mengalami infeksi E coli.

Obat penurun asam lambung atau obat sakit maag, seperti esomeprazole, pantoprazole, lansoprazole, dan omeprazole, berpotensi meningkatkan risiko terjadinya infeksi E coli.

 

Pencegahan

Untuk dapat mencegah infeksi bakteri E coli yang berbahaya, masyarakat bisa mencuci tangan yang bersih setelah dari kamar mandi, hingga sebelum dan sesudah menyiapkan makanan.

Cuci tangan setelah menyentuh binatang atau bekerja di lingkungan yang banyak binatang, seperti di kebun binatang atau peternakan.

Pastikan barang-barang yang menyentuh mulut bayi dan balita, seperti dot dan alat untuk gigitan bayi (teether), dalam keadaan bersih.

Jika tidak ada air dan sabun, gunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol dengan kadar minimal 60 persen, untuk mengurangi kuman di tangan.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com