Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kasus Stunting di Karanganyar Dipicu Kemalasan Ibu Hamil Periksa di Posyandu

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karanganyar Siti Khomsiyah / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Meski jumlah stunting (kondisi gagal tumbuh pada bayi akibat kurang gizi) di Kabupaten Karanganyar, Jateng menurun, namun kemalasan ibu hamil untuk periksa ke Posyandu masih tinggi. Penyebab kemalasan tersebut ditengrai banyak faktor diantaranya malu dan sibuk.

Padahal periksa di Posyandu sangat penting guna memantau perkembangan ibu hamil dan pertumbuhan calon bayi. Pasalnya jika kemalasan periksa ke Posyandu terus dibiarkan berpotensi meningkatkan angka stunting.

Ketua Tim Penggerak PKK Karanganyar, Siti Khomsiyah  mengatakan,  hingga pertengahan Tahun 2022 jumlah kasus bayi yang mengalami pertumbuhan tidak normal tersebut berada dibawah 10 persen. Jumlah stunting dibawah 10% itu tergolong rendah baik tingkat nasional dan tingkat provinsi.

“Secara umum angka stunting di Karanganyar menurun namun perlu digenjot adalah kepedulian ibu hamil untuk periksa ke Posyandu masih rendah yang dipengaruhi banyak faktor,” ungkap Ketua Tim Penggerak PKK Karanganyar, Siti Khomsiyah kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (31/7/2022).

Untuk itu lanjut Siti Khomsiyah, pihaknya terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama ibu hamil dan kader Posyandu agar terus menggerakkan ibu hamil untuk mau periksa di Posyandu.

Diketahui di Posyandu terdapat fasilitas yakni kartu menuju sehat namun kartu itu  jarang dimanfaatkan masyarakat sehingga tidak dapat memantau perkembangan anak.

Siti Khomsiyah menjelaskan
rendahnya ibu hamil periksa di Posyandu terdapat di sejumlah kecamatan Jatipuro dan Mojogedang. Tak pelak dampaknya jumlah angka stunting didua kecamatan itu masih tinggi.

“Dua daerah ini yang saat ini menjadi perhatian Tim Penggerak PKK tingkat kabupaten,” pungkas Siti Khomsiyah.

Disisi lain pihaknya mendorong agar masyarakat disekitar yang keluarganya memiliki stunting, dapat menjadi orang tua asuh. Sebab sebagian besar kasus stunting berasal dari keluarga tidak mampu. Beni Indra

Exit mobile version