JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Konsorsium 303 Terbongkar, Judi Online dan Darat di Sragen Dikabarkan Rame-Rame Tiarap. Imbas Kaisar Sambo?

Ilustrasi grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 yang kini ramai beredar di media sosial. Kolase/JSnews
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Terbongkarnya isu lingkaran bisnis haram di lingkungan elit kepolisian melalui konsorsium 303 dan kaisar Ferdy Sambo, rupanya berimbas luas ke daerah.

Memanasnya isu adanya konsorsium bisnis gelap perjudian diduga jadi tambang cuan itu membuat praktik perjudian di daerah, termasuk di Sragen, kini mulai berhenti.

Tak hanya perjudian online, judi darat atau konvensional pun sementara dikabarkan memilih tiarap.

Hal itu terungkap dari pengakuan sejumlah pelaku yang selama ini bersentuhan hingga yang terlibat dengan aktivitas perjudian.

“Iya, sejak terbongkarnya Sambo dan beredarnya konsorsium 303 itu, memang semua aktivitas 303 (sebutan untuk perjudian di pasal KUHP) tiarap. Sudah ada seminggu nggak ada yang berani buka. Baik online atau darat semua tiarap ini. Tetangga saya yang kemarin jadi tambang online juga langsung tutup sementara,” papar YH, salah satu warga di Tanon yang selama ini sering pasang dan memantau saat berbincang dengan JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (21/8/2022).

Ia menuturkan sebenarnya isu konsorsium 303 yang dibongkar di elit Polri dari kasus Ferdy Sambo itu bukan isapan jempol belaka.

Praktik bisnis gelap itu hampir sudah menjadi rahasia umum tidak hanya di tataran atas namun juga di daerah.

Adanya bekingan kuat dan jatah setoran rutin setiap bulan, membuat praktik judi selama ini bisa nyaman beroperasi tanpa tersentuh oeprasi.

“Kalau mau jujur, konsorsium itu memang ada dan hampir di semua daerah ya seperti itu. Makanya ketika di pucuk elit terbongkar, yang di daerah langsung antisipasi dan tutup dulu,” urainya.

Pantauan di lapangan, beberapa titik di Tanon yang selama ini terdeteksi sebagai lokasi penjualan judi togel dan capjikie tampak lengang, Minggu (21/8/2022).

Padahal hari-hari sebelum isu konsorsium Sambo beredar, di warung-warung yang sebelumnya ditengarai menjadi lokasi penjualan kupon, selalu ramai di jam-jam tertentu.

“Iya, sudah beberapa hari ini nggak buka. Infonya memang sementara lagi tiarap. Efek dari kasus Sambo dan konsorsium 303 yang lagi ramai disorot itu, semua jadi ketakutan,” imbuh HR, salah satu warga di Kecamatan Tanon.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Di sisi lain, warga sebenarnya merespon positif terbongkarnya konsorsium 303 itu. Sebab selama ini praktik 303 di beberapa wilayah hampir seperti tumbuh subur dan jarang tersentuh.

“Mau lapor juga percuma karena semua sudah tahu ujung-ujungnya juga mentok. Dilaporkan besoknya berhenti sebentar, lalu buka lagi. Jadi kadang warga juga nggak bisa apa-apa,” tukasnya.

Konsorsium 303 Ferdy Sambo

Sebelumnya, publik digemparkan beredarnya dugaan kebobrokan di tubuh elite Polri yang menyeret nama Sambo.

Bersamaan kasus drama pembunuhan berencana, ramai beredar sebuah grafik menggambarkan sebuah skema besar aliran bisnis gelap yang bermuara pada Ferdy Sambo.

Grafik berjudul “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” itu beredar luar di media sosial dan menyebar melalui pesan maupun postingan video.

Dari video dan grafik yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , grafik Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 itu berisi 6 halaman.

Di dalamnya menggambarkan diagram adanya aliran dana dan peran personel terkait bisnis gelap yang dipimpin Sambo.

Konon bisnis gelap itu beromset miliaran hingga triliunan dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam grafik itu juga menampilkan sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya lengkap dengan perannya dalam konsorsium.

Ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut masuk dalam bagan.

Pada halaman pertama ditampilkan alur aliran dana setoran dan beking. Wajah Sambo berada paling atas dalam bagan tersebut dibubuhi keterangan, “setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun.”

Selain itu ada juga tulisan, “di kalangan bandar judi, Ferdy Sambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo.”

Halaman ini mengungkap tentang project 2024, Konsorsium 303, tim pukul, dan investor. Bagan mengurai tentang bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk.

Di halaman kedua menampilkan adanya peran sentral seorang berpangkat AKBP dalam menjalankan bisnis judi. Mulai dari aliran dana masuk, hingga aliran dana keluar untuk bekingan.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Disebutkan pula seolah AKBP tersebut jembatan jalur komunikasi petinggi Polri sebagai beking, dengan Konsorsium 303 yang mengelola Gelper, judi bola, dan judi online.

Konsorsium 303 dalam bagan ini mengacu pada sejumlah nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di sejumlah wilayah.

Di mana mereka selalu lolos dalam operasi pemberantasan judi lantaran memiliki beking kuat.

Halaman ketiga juga tidak jauh berbeda. Tapi lebih ditekankan tentang bagaimana Ferdy Sambo dan tim kecilnya dalam memimpin operasi capres potensial dengan dana dari judi online.

Targetnya adalah menjadikan Ferdy Sambo Kapolri tahun 2024 sehingga Konsorsium 303 tetap bisa berjalan.

Sementara halaman selanjutnya berisi bagan tentang bagaimana Ferdy Sambo bisa menghilangkan barang bukti sebuah kasus dan pendanaannya.

Halaman kelima berjudul operasi alibi. Digambarkan seolah tim dari lingkaran Ferdy Sambo melakukan operasi pemberantasan judi, sehingga terkesan pihak mereka tidak terkait dengan peredaran judi yang ada saat ini.

Sedangkan pada lampiran halaman terakhir berisi lampiran tentang jabatan nama-nama perwira tinggi yang disebut dalam bagan.

Mayoritas meyakini bahwa skema kekaisaran Sambo itu mendekati kenyataan lantaran detail peran dan personel serta kontak yang ditampilkan memang identik dengan milik pejabat yang dicantumkan.

Polri Enggan Menanggapi 

Terpisah, saat dimintai tanggapan oleh wartawan di Jakarta, Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo enggan membahas lebih dalam hal tersebut.

Pernyataan tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari Irjen Dedi Prasetyo.

“Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsider 338 jo 55 dan 56, fokus di situ. Pembuktian secara materiil baik secara formil,” kata Dedi Kamis (18/8/2022).

Menurutnya, kini penyidik tengah fokus terhadap pencarian bukti dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo ke Brigadir J. Ia juga mengatakan bahwa semua bukti nantinya akan disampaikan dipersidangan.

“Akan kita sampaikan ke JPU dan diuji dalam proses persidangan yang terbuka dan yang transparan. Besok kita akan sampaikan secara komprehensif,” pungkasnya. (Wardoyo/JSnews)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com