JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Mahasiswa KKN 54 UNS Latih Warga Desa Jatingarang Membuat Batik Ecoprint

Mahasiswa KKN Kelompok 54 UNS berfoto bersama peserta pelatihan membuat batik ecoprint di Desa Jatingarang, Weru, Sukokoharjo sembari menunjukkan hasil karyanya / Istimewa
   

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM Batik adalah salah satu warisan budaya leluhur yang adiluhung dan patut untuk dilestarikan.

Ada banyak cara untuk melestarikan warisan budaya batik tersebut, salah satunya yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Kelompok 54 UNS ini.

Mereka menggelar pelatihan membuat batik dengan metode ecoprint kepada Ibu-ibu PKK di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, pada Selasa (23/8/2022) siang.

Ika Novia, selaku penanggungjawab kegiatan  menjelaskan, pelatihan membuat batik ecoprint bertujuan untuk mengenalkan ragam batik di Indonesia.

“Tapi ini kita lakukan dengan metode membatik yang berbeda dari biasanya. Ini menjadi terobosan baru dalam pengembangan UMKM yang ada di Desa Jatingarang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pelatihan membuat batik ecoprint tersebut dilakukan bersamaan dengan pertemuan rutin ibu–ibu PKK Desa Jatingarang.

Pada pertemuan tersebut, tim mahasiswa KKN 54 UNS lebih dulu mengenalkan tenkik membatik dengan metode ecoprint. Dijelaskan pula mengenai cara dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik ecoprint.

Baca Juga :  DKV ISI Surakarta Gelar Rakor Bahas Sebaran Mata Kuliah Tahun Ajaran 2024/2025
Ibu-ibu PKK Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo asyik membuat batik ecoprint di bawah bimmbingan mahasiswa KKN Kelompok 54 UNS / Istimewa

Dalam ecoprint ini, bahan–bahan yang digunakan adalah totebag, daun jati, daun pepaya, bunga yang mengandung air, cuka dan tawas.

Cara yang digunakan pada step pertama adalah merendam totebag ke dalam air cuka selama semalaman. Lalu setelah itu, totebag tersebut diangkat lalu di jemur hingga kering. Dalam kondisi kering itulah totebag dibiasi dengan motif batik menggunakan metode ecoprint.

Tahap selanjutnya adalah melakukan penjiplakan motif menggunakan daun, bunga dan lain–lain dengan teknik pukul.

Siapkan air tawas, dengan cara merebus tawas lalu didinginkan. Kemudian, kain yang sudah dibatik menggunakan teknik pukul tersebut dicelupkan ke air tawas selama 5 menit, lalu jemur. Tunggu hingga kering, lalu siap untuk dipakai!

Mudah bukan cara membuatnya? Anda yang di rumah pun bisa melakukannya sendiri.

Baca Juga :  Siswa Siswi Kelas 4 SDIT Nur Hidayah Surakarta Ikuti Halal Bi Halal dan Sungkeman

Ika Novia mengatakan, dilihat dari segi ekonomi, batik dengan metode ecoprint ini dapat menjadi terobosan baru untuk ide berjualan atau mengembangkan UMKM.

Ecoprint ini dapat dilakukan sebagai bentuk produk dari kerajinan tangan atau handmade. Cara dan bahan yang digunakan juga cukup mudah untuk didapatkan.

Hasil dari kerajinan ecoprint ini dapat dijual dan dipamerkan dalam media online maupun dijual langsung. Sebagai contohnya, kita dapat menjual ketika ada bazar rakyat, pameran di dalam desa maupun di luar desa.

Selain itu, jelas Ika, dalam situs online e-commerce pun produk ini bisa dijual dengan mudah. Hanya dengan modal mendaftarkan toko, memberikan foto produk dan menambahkan deskripsi produk, seller sudah dapat menjual produknya tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga.  Redaksi

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com