BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), selama ini mendapatkan perhatian yang besar dari Pemerintah sebagai penopang ekonomi nasional.
Terbukti, pada masa pandemi Covid-19 dua tahun lalu, para pelaku UMKM mampu menunjukkan eksistensinya. Dan ketika hampir semua aktivitas, termasuk aktivitas bisnis harus menjaga jarak (work from home), saat itulah peran internet menjadi sangat penting.
Menindaklanjuti hal tersebut serta mengingat pentingnya teknologi informasi untuk pemasaran produk, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 98 UNS menggelar program Digitalisasi UMKM.
Ketua Kelompok 98 mahasiswa KKN UNS, Chandra Wishnu Pramudhyastama menjelaskan, program tersebut mengambil sasaran pada UMKM di Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Desa Denggungan dipilih, karena wilayah tersebut memiliki banyak potensi ekonomi, seperti BumDesa Abyudaya, GAPOKTAN Agung Mukti, BKM Ngudi Sejahtera, Kelompok Ternak Sapi, dan beberapa macam UMKM seperti rajut kenur, sarung tenun dan lain-lain.
“Sayangnya, potensi ekonomi tersebut belum diimbangi dengan pengetahuan teknologi informasi oleh para pelakunya. Karena itulah kami masuk untuk membantu mereka,” ujar Chandra Wisnu.
Menurut pengamatan Chandra, Desa Denggungan, meski cukup banyak potensi ekonomi, namun di sisi lain masih kurang dalam hal kualitas SDM, inovasi, akses permodalan serta minim akan pendampingan.
“Faktor-faktor inilah yang menyebabkan terhambatnya pengembangan SDM berkualitas untuk mengurangi angka kemiskinan yang ada,” papar dia.
Ia menjelaskan, mahasiswa KKN Kelompok 98 UNS, dalam kegiatan ini mengambil fokus pada pengembangan digitalisasi UMKM yang ada.
Sebagaimana diketahui, digitalisasi UMKM merupakan suatu perubahan sistem dari yang semula bersifat konvensional, menjadi sistem yang lebih modern dengan memanfaatkan teknologi informasi masa kini.
Digitalisasi UMKM sangat efektif sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis maupun operasional UMKM.
Karena itulah, menurut Chandra, Proker Digitalisasi UMKM di Desa Denggungan memilik beberapa tujuan. Pertama, untuk meningkatkan kesadaran dan melatih SDM yang ada agar lebih inovatif.
Kedua, mengajarkan teknik pemasaran produk serta distribusi produk. Dan ketiga, memberikan wawasan serta akses aplikasi UMKM, terutama dalam menyambut perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0.
Sosialisasi digitalisasi UMKM diawali dengan pengenalan pentingnya UMKM untuk pemberantasan angka kemiskinan, digitalisasi UMKM, tujuan, relevansi, serta manfaat yang ada.
Kemudian, kepada masyarakat juga diajarkan bagaimana cara pemasaran dan pendistribusian produk yang baik dan benar agar dapat mencapai tujuan laba maksimal.
Tidak hanya sebatas teori, para mahasiswa KKN juga turut membantu promosi UMKM Rajut Kenur dan UMKM Sarung Tenun di Desa Denggungan.
Walaupun terdapat beberapa hambatan, seperti kurangnya akses internet dan pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi, namun kegiatan berjalan lancar karena antusiasme masyarakat yang tinggi serta koordinasi yang baik antara mahasiswa dan perangkat desa.
Melalui program digitalisasi UMKM, mahasiswa KKN berharap masyarakat dan pelaku UMKM lebih paham, mampu dan siap beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini.
“Dengan mengadaptasi teknologi informasi ini, para pelaku UMKM bisa meningkatkan jangkauan pemasaran, yang pada gilirannya bisa berimbas pada kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Untuk diketahui, tim mahasiswa KKN 98 UNS terdiri dari 9 personel yang masing-masing adalah Chandra Wishnu Pramudhyastama (Ketua Kelompok), Medy Hanida, Ayu Asti Firdaus, Salsabila Nur Salma.
Sealnjutnya Melvira Yulianti, Linda Oktavia, Defi Agustin Setya Luthfiah, Erma Luthfi Ramadhani, Kaltsum Hana Arini dan Farhan Rajandra Danasura. Redaksi
Link Youtube : https://www.youtube.com/channel/UC40J1nbxWucrTTZ5gjWWysQ