Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Menko Airlangga: Pemerintah Terus Dorong Bangkitnya Aktivitas Produksi, Khususnya Sektor Riil

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto / Istimewa

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah akan terus mendorong bangkitnya aktivitas produksi, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki dampak pengganda yang besar.

Selain itu, penyederhanaan berbagai regulasi juga terus diupayakan sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin (1/8/2022). Menurut dia, berbagai indikator makroekonomi yang semakin membaik menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi berbagai negara.

“Hingga Triwulan II 2022, realisasi investasi telah mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat 35,5% (yoy), dan menciptakan lapangan kerja untuk sebanyak 320.534 Tenaga Kerja Indonesia,” ujarnya.

Capaian investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 163,2 triliun atau tumbuh 39,7% (yoy) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 138 triliun dengan pertumbuhan sebesar 30,8% (yoy).

Hanya saja, terdapat tantangan baru yang muncul dari kenaikan harga bahan baku internasional, sebagai dampak inflasi global.

Meski demikian, inflasi Indonesia masih relatif terjaga di tengah peningkatan inflasi signifikan di berbagai negara.

Meko Airlangga mencontohkan, pada Juli 2022, inflasi tercatat sebesar 0,64% (mtm), 3,85% (ytd) dan 4,94% (yoy).

Inflasi Juli terutama disumbang oleh kenaikan harga cabai merah, tarif angkutan udara, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, dan cabai rawit.

Selain itu, inflasi inti juga tercatat naik menjadi 2,86% (yoy), lebih tinggi dari sebelumnya sebesar 2,63% (yoy), dan ini menggambarkan bahwa fundamental ekonomi masih stabil. Inflasi akibat krisis energi global dapat diredam dampaknya melalui kebijakan subsidi Pemerintah, sementara inflasi pangan lebih disebabkan oleh gangguan suplai domestik pada komoditas volatile food akibat kondisi cuaca.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Menko Airlangga mengatakan, Pemerintah telah menyusun pedoman langkah-langkah responsif.

Pedoman tersebut antara lain adalah: Pertama, Menjaga keterjangkauan harga pangan melalui kegiatan operasi pasar. Kedua, meningkatkan pasokan komoditas pangan, melalui peningkatan produktivitas.

Ketiga, perampingan distribusi pasokan komoditas pangan, keempat, melakukan komunikasi efektif untuk membentuk ekspektasi masyarakat atas harga.

Kelima, melaksanakan kerja sama daerah untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan pokok, keenam, mendukung terciptanya ekosistem stabilitas harga dengan menjaga keseimbangan sisi pasokan dan permintaan.

“Terakhir, fundamental ekonomi yang tangguh terus didukung dengan reformasi regulasi yang afirmatif guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” paparnya.

Berbagai langkah strategi dan kebijakan yang tengah dioptimalkan Pemerintah di antaranya peningkatan realisasi investasi dengan mengoptimalkan peran lembaga alternatif pembiayaan pembangunan ekonomi melalui Indonesia Investment Authority (INA), percepatan realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN), dan peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi komoditas unggulan, seperti batu bara, nikel, dan crude palm oil (CPO).

Menko Airlangga menjelaskan, aktivitas ekonomi domestik terus menunjukkan tren pemulihan yang terakselerasi. Kondisi itu tercermin dari aktivitas sektor riil yang semakin bergeliat dimana Angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2022 kembali berada di level ekspansif yakni pada posisi 51,3.

Posisi PMI Juli 2022 juga lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya (Juni 2022) yang sebesar 50,2.

Level ekspansif PMI Indonesia telah tercatat sejak September 2021 atau selama sebelas bulan beruntun. Bahkan, level ekspansi Indonesia masih di atas beberapa negara ASEAN lainnya seperti Vietnam (51,2), Filipina (50,8), Malaysia (50,6), dan Myanmar yang masih mengalami kontraksi sebesar 46,5.

“Tentu pencapaian ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak dalam proses percepatan pemulihan aktivitas ekonomi pasca pandemi Covid-19, khususnya dalam mendorong peningkatan permintaan domestik dan mendukung kegiatan dunia usaha,” papar Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.  Suhamdani

Exit mobile version