KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri penyebab kematian Ngadiman (63) warga Tegalwinangun Rt 03/13 Tegalwinangun, Karanganyar kota masih kabur.
Pasca dilakukan otopsi, polisi menyebut luka pada lutut dan kelopak mata korban bukanlah kategori mematikan.
Adapun hasil otopsi yang dilakukan Senin (22/8/2022) dini hari belum bisa diketahui karena harus menunggu proses.
Sedangkan mengenai tali yang mengikat tangan dan kaki korban hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia dengan posisi terkekungkup di sungai Siwaluh juga masih dalam penyelidikan.
“Iya keterangan dari dokter yang melakukan otopsi bahwa luka lecet pada lutut dan kelopak mata sebelah kiri dan juga ditubuhnya termasuk kategori tidak mematikan,” ungkap Kapolres Karanganyar AKBP Danang SIK melalui Kasatreskrim AKP Setiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (22/8/2022).
Menurut Kasatreskrim, secara umum belum bisa disimpulkan penyebab meninggalnya Ngadiman yang ditemukan terapung di sungai Siwaluh dengan posisi tangan dan kaki terikat.
Untuk itulah proses penyelidikan terus dilakukan guna mengungkap misteri penyebab kematian Ngadiman.
“Kami juga masih menunggu hasil otopsi dan disatu sisi penyelidikan berjalan terus,” tandas Kasatreskrim, AKP Setiyanto.
Sementara itu jenazah Ngadiman sudah dimakamkan Senin (22/8/2022) dinihari usai dilakukan otopsi. Pihak keluarga meminta kasus itu terungkap apa penyebab kematian Ngadiman.
“Sebenarnya keluarga bisa menerima kematian tersebut namun memang ada yang minta sebaiknya polisi segera mengungkap penyebab kematian Ngadiman.
Sebagai informasi warga disepanjang aliran Sungai Siwaluh, Lingkungan Mulyorejo RT. 01/IX ,Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar kota, Jateng digegerkan dengan penemuan mayat pria usia 63 tahun didalam air dengan posisi tangan dan kaki terikat Minggu (21/8/2022).
Pria tersebut diketahui bernama Ngadiman warga Tegalwinangun RT 3/XIII, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar kota tak jauh dari TKP.
Belum diketahui penyebab kematian Ngadiman namun yang mencurigakan saat ditemukan posisi tangan dan kaki terikat tali dan mengambang didalam air dengan wajah terkelungkup. Beni Indra