YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wilayah Provinsi DIY telah memasuki puncak musim kemarau sejak awal Agustus 2022 kemarin.
Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan diprediksi bakal tetap terjadi di sepanjang musim kemarau basah ini.
Demikian catatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.
“Diprakirakan puncak musim kemarau 2022 di wilayah DIY umumnya terjadi pada bulan Agustus 2022. Diperkirakan hujan pada bulan Agustus berkisar 0-20 mm,” terang Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman, Etik Setyaningrum, Minggu (14/8/2022).
Dijelaskan, musim kemarau ditandai dengan adanya pergerakan monsoon Australia atau angin timuran di wilayah DI Yogyakarta.
Berdasarkan pantauan sejak akhir Juni, umumnya curah hujan di DIY sudah berada di bawah 50mm/das selama tiga dasarian lebih atau beberapa pekan terakhir.
Selama puncak musim kemarau, masyarakat akan merasakan suhu dingin dalam beberapa hari ke depan akibat angin monsun Australia yang karakteristiknya membawa massa udara dingin dan kering.
“Tutupan awannya relatif sedikit dan kelembaban udara juga rendah atau kandungan uap air di udara juga rendah sehingga menyebabkan suhu juga rendah. Yang kita rasakan cukup dingin di beberapa hari terakhir ini,” katanya.