BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus pembunuhan tragis menimpa Letnan Kolonel Infanteri Purnawirawan (Letkol Inf Purn) Yayat Sudradjat.
Mantan Komandan Kodim (Dandim) Tarakan, Kaltim itu ditemukan tewas ditusuk seorang pemilik toko, berinisial HH (30) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Informasi yang beredar, mantan perwira TNI itu ditusuk hanya gegara dituding memarkir kendaraan di depan toko milik pelaku.
Menurut keterangan sejumlah saksi yang dikutip media, insiden yang menimpa Pak Mubin itu terjadi Selasa (16/8/2022) pukul 08.15 WIB.
Kronologinya, korban tengah mengantarkan anak majikannya ke sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di Jalan Raya Lembang.
Setiba di dekat sekolah, ia memberhentikan mobilnya sejenak di depan toko HH atau Aseng. Selanjutnya menyeberangkan anak karena kebetulan TK dan toko HH ini berseberangan.
Begitu selesai menyeberangkan, pelaku marah karena Mubin dianggap parkir seenaknya di depan tokonya. Korban melawan dan akhirnya Mubin ditusuk dengan senjata tajam.
Kasus tersebut juga mendapat sorotan dari anggota DPR RI, Ahmad Sahroni. Dalam akun resminya, ia mengunggah kejadian yang menimpa Mubin pada Kamis (18/8/2022).
Ia menyebut kabar duka itu didapatkannya dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Yayat Sudrajat.
Ahmad menuliskan bahwa Letkol Inf M Mubin tewas bersimbah darah setelah ditusuk pria bernama Aseng yang diketahui sebagai pemilik salah satu toko di Lembang.
Kasus pembunuhan itu terjadi pada 16 Agustus 2022, saat itu sekira pukul 08:15 WIB, almarhum mengantarkan anak dari bosnya yang sekolah di Taman Kanak-kanak.
“Kemudian parkir sebentar di depan toko Aseng tersebut, karena akan menyeberangkan anak bos nya ke TK yg terletak di seberang jalan. Aseng marah-marah karena parkir di depan tokonya dan menusuk Letkol M Mubin yg berada di dalam mobil, kemudian Letkol M Mubin menjalankan mobil untuk minta pertolongan, karena darah banyak yang keluar akhirnya dia meninggal dunia,” begitu tulisan di postingan Sahroni.
Namun, dikabarkan anggota kepolisian setempat berusaha merekayasa kasus itu, agar pelaku lepas dari jerat hukum.
Ia menyebut ada upaya merekayasa dengan alasan bahwa pelaku adalah orang kuat dan dekat dengan Polda Jabar.
“Ada upaya-upaya Polsek setempat unt merekayasa kejadian dengan meminta damai kepada keluarga almarhum dengan alasan bahwa pelaku orang kuat dan kenal dekat dengan Polda Jabar, laporan yang dibuat sangat menyudutkan almarhum (laporan sepihak dari saksi-saksi karyawan Aseng). Salah satu saksi yang kebetulan yang menyelamatkan anak Bos dari Letkol M Mubin membantah kesaksian-kesaksian karyawan Aseng tersebut” tulisnya.
Korban yang usai pensiun bekerja sebagai sopir di perusahan meubel itu terluka parah.
Ia kemudian mencoba melarikan mobilnya niatnya akan ke rumah sakit. Namun karena terlalu banyak kehilangan darah, almarhum akhirnya ambruk dan tak terselamatkan.
Dari riwayatnya, Letkol Purn Muhammad Mubin adalah alumni Akademi Militer angkatan 1982. Jabatan akhir adalah Dandim Tarakan.
Ia diketahui pensiun dini dan sempat bekerja di Pertamina. Usai purna tugas, ia bekerja di sebuah perusahaan meubel di Lembang. (JSnews)