JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Waduh, Banyak Kasus HIV AIDS Belum Terdeteksi, Kasus TBC Kondisinya Juga Sama

Ruang VCT untuk berkonsultasi seputar HIV/AIDS di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hingga kini masih banyak kasus HIV AIDS belum terdeteksi di Indonesia.

Selain itu masih banyak pula kasus TBC belum terdeteksi.

Melansir kemkes.go.id, Sabtu (6/8/2022), berdasarkan data Global Fund dan Kementerian Kesehatan, pada 2022 tercatat sebanyak 824 ribu kasus TBC. Dari jumlah tersebut baru 286 ribu kasus terdeteksi, sisanya 537 ribu kasus TBC belum terdeteksi.

Deteksi yang rendah juga terjadi pada HIV AIDS. Tahun ini, dari target 97 ribu kasus terdeteksi, baru 13 ribu (13%) ditemukan. Artinya masih banyak kasus HIV AIDS belum terdeteksi.

Sementara itu, kasus positif malaria dan annual parasite index (API) cenderung meningkat, terutama di wilayah Indonesia Timur. Dari tahun 2020 ke 2021 kasus positif malaria naik 50 ribu kasus.

Baca Juga :  Balon Udara Jatuh di Jatinom Gedong Ngadirojo Wonogiri, Bisa Picu Kebakaran hingga Gangguan Penerbangan

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengatakan perlu memprioritaskan program untuk peningkatan deteksi dan pencegahan pada HIV AIDS, TBC, dan Malaria.

”Agenda kita adalah fokus pada optimalisasi pengendalian HIV AIDS, TBC, dan Malaria,” ujar Wamenkes Dante Saksono Harbuwono pada pertemuan dengan anggota CCM di Jakarta.

Upaya pencapaian target pengendalian HIV AIDS, TBC, dan Malaria akan dikejar hingga 2024. Untuk HIV AIDS target cakupannya penemuannya 90%, target pengobatannya 90%. Untuk TBC juga 90% penemuan kasus dan 90% pengobatan.

Sebagai contoh upaya pengendalian TBC telah dirancang program active case finding tuberkulosis pada 1,3 juta kontak erat di 8 provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara.

Baca Juga :  Tips Mengatasi Malas Masuk Kerja Pasca Libur Lebaran 2024 yang Panjang

Sementara untuk malaria target jumlah wilayah mencapai API < 1/1.000 penduduk sejumlah 500 kabupaten/kota.

”Ini beberapa hal yang harus kita lakukan dengan secepatnya dalam sisa waktu sampai tahun 2024 ini,” tegas Wamenkes Dante Saksono Harbuwono.

Untuk diketahui Wamenkes Dante Saksono Harbuwono telah terpilih sebagai Alternate Board Member (ABM) Country Coordinating Mechanism (CCM) Asia Tenggara periode 1 Juni 2022 – 31 Mei 2024 dan akan berlanjut sebagai Board Member The Global Fund sampai dengan 31 Mei 2026.

CCM sebagai pengelola hibah Global Fund akan fokus pada optimalisasi pengendalian HIV AIDS, TBC, dan Malaria di Indonesia. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com