JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

50 Guru Bahasa Jawa SMP se-Purbalingga Jalani Workshop Peningkatan Kompetensi

Nofiyati, S.Kom., M.Kom saat menyampaikan materi din hadapan peserta workshop / Istimewa
ย ย ย 

PURBALINGGA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Untuk membekali guru Bahasa Jawa agar melek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), empat dosen dari Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dihadirkan pada Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Jawa SMP, di aula SMP Negeri 3 Purbalingga, Kamis (1/9/2022).

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa SMP Kabupaten Purbalingga, dan diikuti oleh 50 guru bahasa Jawa SMP, baik dari sekolah negeri maupun swasta se-Purbalingga.

Keempat dosen Unsoed yang diundang khusus itu, terdiri Dr. Nurul Hidayat, M.Kom, Dr. Lasmedi Afuan, M.Cs, Yogiek Indra Kurniawan, ST, MT dan Nofiyati, S.Kom., M.Kom.

Baca Juga :  Wujudkan Sewurejo sebagai Icon Desa Penghasil Kopi Robusta, Mahasiswa KKN 115 UNS Gelar Penyuluhan dan Tanam 200 Bibit Kopi

Mereka memberikan materi baik teori mauun praktek seputar penilaian berbasis TIK, membuat blog, membuat website, penggunaan medsos dalam pembelajaran dan Transformasi Digital In Education.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada empat dosen dari Prodi Teknik Informatika Unsoed yang hadir pada workshop ini.Melalui pembelajaran berbasis TIK, diharapkan pembelajaran Bahasa Jawa pada Implementasi Kurikulum Merdeka saat ini lebih menarik perhatian peserta didik,” harap Ketua MGMP Bahasa Jawa SMP Kabupaten Purbalingga, Arif Restiyadi, S.Pd saat membuka kegiatan itu.

Dalam kesempatan itu, Dr Nurul Hidayat, M.Kom menegaskan, mengamati dan memahami fenomena pembelajaran abad 21, guru termasuk guru Bahasa Jawa harus mau berubah.

Baca Juga :  UMS Launching SDGs Center

โ€œPerubahan adalah suatu keniscayaan. Untuk itu, marilah menghadapinya dengan bijaksana dan suka cita,โ€ ajak Nurul Hidayat yang meraih gelar doktor ilmu komputer dari UGM Yogyakarta ini.

Teknologi, lanjut Nurul Hidayat, diciptakan bukan untuk menggantikan peran guru, orang tua, maupun masyarakat. Namun teknologi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang selama ini terabaikan.

“Teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, bersifat netral dan akan memberikan manfaat di tangan mereka yang profesional,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com