Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ada Yoni Terbalik di Makam Bodean, Boyolali. Awalnya Bangunan Candi untuk Pemujaan

Ini kondisi Yoni yang posisinya terbalik di makam Bodean, Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah batu yoni tergeletak di sebuah makam Dukuh Bodean, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Uniknya, posisi yoni terbalik.

Ada tiga buah yoni di makam yang berada di sisi barat pemukiman warga. Satu yoni berukuran besar dan dua lainnya berukuran lebih kecil. Uniknya, yoni tersebut dalam posisi terbalik. Yang terlihat di atas sebenarnya adalah bagian bawah yoni.

Menurut warga, keberadaan yoni sudah ada sejak dulu. Warga tidak tahu sejak kapan keberadaannya. Termasuk posisi yoni yang terbalik. Mereka tahunya, yoni sudah ada di makam tersebut sejak dulu.

Ditemui terpisah, pegiat sejarah Boyolali, R Surojo meyakini, bangunan makam Bodean dulunya adalah tempat pemujaan agama Hindu. Hanya saja, bangunan candi tidak dibuat dari batu. Namun sudah dibangun dengan menggunakan batu bata kuno.

“Kalau yoninya ada tiga terbuat dari batu. Diperkirakan bangunan itu ada sekitar abad 14- 15,” ujarnya, Kamis (15/9/2022).

Hal itu dibuktikan saat warga menggali makam untuk mengubur orang yang meninggal. Warga sering menemukan batu bata kuno yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan batu bata yang ada saat ini.

“Kalau bangunan candi dari batu bata kuno, muLai dikenal pada masa peralihan Kerajaan Singosari ke masa Kerajaan Majapahit.”

Terkait kondisi yoni yang terbalik, Surojo menduga yoni tersebut sengaja dibalik oleh masyarakat di sekitarnya. Mengingat ada peralihan kepercayaan atau agama yang dianut masyarakat saat itu.

“Yaitu dari Hindu ke Islam seiring mulainya peradaban Islam yang ditandai berdirinya Kerajaan Demak.”

Karena itu, maka candi atau tempat pemujaan itu pun lalu ditutup oleh masyarakat setempat. Batu yoni yang ada dibalik dan lokasi bangunan candi dialihfungsikan sebagai tempat pemakaman umum.

“Sebenarnya bisa saja untuk membalik kembali yoni tersebut, namun harus menggunakan alat berat.” Waskita

Exit mobile version