JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Antisipasi Potensi Konflik, Sebanyak 100 Anggota Asosiasi BumDes Karanganyar Gelar Diklat Keuangan

Diklat keuangan yang diikuti oleh 100 Badan Usaha Milik Desa (BumDes) anggota asosiasi BumDes Karanganyar / Foto: Beni Indra
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Sebanyak 100 orang perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang tergabung dalam wadah Asosiasi BumDes Kabupaten Karanganyar, Jateng gelar Diklat keuangan, Senin (5/9/2022).

Diklat keuangan yang diikuti 100 orang bendahara BumDes tersebut ditujukan agar pengurus BumDes bisa membuat laporan keuangan secara akuntabel dan prosedural.

Ketua Asosiasi BumDes Karanganyar, Santoso Ari mengatakan sesuai Peraturan Pemerintah PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang tata kelola BumDes disebutkan agar BumDes dikelola secara profesional dan dipertanggung jawabkan.

Untuk itu dalam hal pengelolaan keuangan harus dilakukan sesuai standar PP Nomor 11 Tahun 2021 tersebut.

“Salah satu yang menonjol pada diklat keuangan tersebut adalah tentang cara membuat Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) sehingga akuntabel terbuka dan bisa dipertanggung jawabkan kepada Musyawarah Desa (Musdes) masing-masing,’ ungkap Ketua Asosiasi BumDes Karanganyar, Santoso Ari kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (5/9/2022).

Menurut Santoso Ari, laju BumDes akan maju karena dengan laporan yang akuntabel otomatis mengeliminasi potensi konflik yang muncul karena kecurigaan terhadap SPJ.

Untuk itulah Diklat keuangan tersebut menghadirkan narasumber yang berkompeten yakni dari Inspektorat Pemkab Karanganyar Zulfikar Hadid SH, Kepala Dispermasdes Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto S.Sos dan Dirut  PT BPR Bank Daerah Karanganyar, Haryono SE MM serta didukung oleh BPJS Ketenagakerjaan Karanganyar.

Bahkan pada Diklat tersebut diajari cara membuat laporan SPJ secara detail baik berkala setiap per semester ataupun SPJ akhir  tahun.

“Kami optimis peserta diklat keuangan BumDes Karanganyar ini mampu menerapkan ilmu pelatihan tersebut,” tandas Santoso Ari.

Lebih lanjut Santoso Ari menjadikan potensi bisnis yang dapat dicover oleh sebanyak 163 anggota BumDes Se Karanganyar sangat fantastis dikisaran Rp 50 miliar, hanya saja saat ini belum bisa tergarap karena banyak kendala termasuk kendala Sumber Daya Manusia terkait manajemen mengelola BumDes.

“Sebenarnya anggota kami sebanyak 163 BumDes namun untuk Diklat tersebut dilakukan secara bertahap yang mana acara kali ini diikuti sebanyak 100 BumDes,” ujarnya.

Untuk yang 63 BumDes akan digelar Diklat tahap selanjutnya,  mengingat biaya acara tersebut murni dari iuran mandiri anggota Asosiasi BumDes Se Karanganyar.

“Acara ini murni iuran anggota sehingga penyelenggaraannya bertahap sesuai kemampuan anggaran yang ada,” pungkas Santoso Ari. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com