Tingkat kesukaan pemilih muda terhadap Golkar sekitar 75,9 persen. Angka tersebut menjadi tertinggi nomor tiga di bawah Demokrat (82,0 persen), dan Gerindra (79,0 persen).
Sementara itu, tingkat kesukaan pemilih muda terhadap PDIP hanya sekitar 68,2 persen. Survei CSIS tersebut menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dengan margin of error sekitar +/-2,84 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kominfo, Nurul Arifin mengapresiasi hasil survei CSIS yang menunjukkan partai beringin masih populer di kalangan pemilih muda. Padahal, Golkar menjadi partai tertua di Tanah Air.
“Saya pribadi mengapresiasi hasil survei ini. Ternyata Golkar sebagai partai tertua di Tanah Air, hingga kini masih relate dengan anak muda atau pemilih muda,” kata Nurul Arifin, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Nurul menegaskan, hasil survei CSIS itu menunjukkan apa yang diperjuangkan Golkar selama ini bisa diterima kalangan pemilih muda.
Kondisi tersebut sesuai dengan hasil perolehan Golkar di Pilkada 2020 lalu. Yakni, Golkar menjadi penyumbang kader muda terbanyak dengan 60 kader muda yang didorong di Pilkada 2020.
“Bahkan, 25 diantaranya berhasil lolos atau menang di Pilkada, baik menjadi kepala daerah maupun wakil kepala daerah,” tegas Nurul.
Selain itu, Golkar juga berhasil menjadi penyumbang tiga kader muda yang duduk di parlemen Senayan, dari 10 wakil rakyat termuda. Mereka adalah Puteri Komarudin, Dyah Roro Esti dan Adrian Jopie Paruntu, yang saat terpilih masih berusia di bawah 27 tahun. Suhamdani
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com