Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Efek Viral Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet, Nama BPR Djoko Tingkir Sragen Mendadak Jadi Sorotan Nasional. Apa Hubungannya?

Cover lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet versi Yeni Inka. Foto/Youtube

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam beberapa waktu terakhir, lagu Jawa dengan judul “Djoko Tingkir Ngombe Dawet” memang lagi booming.

Syair bernuansa pantun dalam lagu dengan sampiran Djoko Tingkir itu meledak dan viral dinyanyikan di mana-mana.

Viralnya lagu itu rupanya membawa berkah bagi PT BPR Bank Djoko Tingkir Sragen. Ya, siapa sangka, kesamaan nama tokoh Joko Tingkir yang ada pada lagu itu ternyata turut berimbas positif pada nama BPR milik Pemkab Sragen itu.

Sejak lagu itu viral, nama BPR Djoko Tingkir turut jadi sorotan di kancah dunia BPR dan lembaga keuangan nasional.

Hal itu diungkapkan Dirut PT BPR Bank Djoko Tingkir Sragen, Totok Darmasto.

“Iya, Alhamdulillah dampaknya justru positif ke kita. Sejak lagu itu viral, nama BPR Djoko Tingkir Sragen ikut jadi perbincangan nasional. Kemarin pas acara di Jakarta, banyak yang nyebut kami. Ya kami jelaskan kenapa namanya BPR Djoko Tingkir karena Djoko Tingkir adalah nama salah satu tokoh yang punya riwayat historis dengan berdirinya Kabupaten Sragen,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (19/9/2022).

Dirut PT BPR Bank Djoko Tingkir Sragen, Titon Darmasto (kiri) didampingi BPH Ujang Nuriyanto dan Kabag Pemasaran dan Pelayanan, Agung Prabowo (kanan) saat menunjukkan raihan penghargaan nasional GRC Award 2022, Senin (19/9/2022). Foto/Wardoyo

Tak hanya ikut kecipratan jadi sorotan, Titon menyebut secara fakta, grafik pertumbuhan di BPR yang dipimpinnya pun juga menunjukkan tren positif.

Sejak bertransformasi menjadi PT, BPR Djoko Tingkir terus menunjukkan perkembangan signifikan.

Tak hanya aset yang terus meroket, besaran keuntungan atau laba tahunan BPR yang sahamnya 100 persen milik Pemkab Sragen itu juga terus terkerek naik.

Bahkan untuk tahun 2022 ini, manajemen menarget laba kotor (belum dipotong pajak) menyentuh angka Rp 6 miliar.

Angka ini setara dengan anggaran Pemkab untuk membangun 4 ruas jalan rusak yang rata-rata di angka Rp 1,5 miliar per ruas jalan.

“Target laba kotor tahun ini kita patok di angka Rp 6 miliar. Kita intip sampai bulan Agustus ini laba sudah mencapai Rp 4,9 miliar. Optimis sampai akhir tahun target laba bisa tercapai,” jelasnya.

Titon menguraikan proyeksi laba itu tak lepas dari tren kenaikan yang ditunjukkan dari beberapa sektor. Dari segi aset misalnya, ia menyebut sampai saat ini total aset sudah mencapai angka Rp 330 miliar.

Angka itu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Lantas dari aspek kredit, saat ini jumlah nasabah mencapai 4.266 orang dengan nominal kredit tersalur mencapai Rp 259 miliar.

Sementara dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat baik tabungan dan deposito, mencapai Rp 251 miliar dari total 108.062 nasabah.

Setoran deviden atau laba untuk Pemkab pun juga ditarget meningkat tahun ini. Titon menyampaikan tahun ini setoran pendapatan asli daerah (PAD) ditarget naik dari Rp 2,4 miliar tahun lalu menjadi Rp 2,7 miliar tahun ini.

Berkat pencapaian itu juga mengantar BPR Djoko Tingkir banyak meraih penghargaan skala nasional. Seperti yang terbaru penghargaan GRC Award tahun 2022 yang barusaja diterima.

“Bulan depan, kita juga akan menerima penghargaan 14 BPR terbaik nasional dari Infobank. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian di Bumi Sukowati,” tegasnya. Wardoyo

Exit mobile version