Ekses Penutupan Jembatan Mojo, Warga Gadingan dan Sangkrah Urunan Bikin Jembatan Sesek untuk Menyeberangi Sungai Bengawan Solo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Imbas ditutupnya Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug untuk direvitalisasi, warga pun saling berinisiatif untuk membuat jembatan sendiri. Jembatan darurat itu dibuat dari sesek atau potongan bambu yang dirangkai menjadi jembatan.
Mereka yang membuat jembatan sesek adalah warga Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Jembatan tersebut ramai dilewati warga. Kini warga Kelurahan Gadingan beserta warga Kelurahan Sangkrah, Kampung Ngepung, Kota Solo juga secara swadaya membuat jembatan sesek untuk lalu lintas penyebarangan dari wilayah Solo dan Sukoharjo.
Jembatan sesek dibuat dari bambu dan dibawahnya terdapat beberapa drum agar dapat mengapung di atas air Sungai Bengawan Solo. “Ini kurang lebih 100 meter panjangnya. Dibuat sejak Senin kemarin. Nglembur sampai malam jam 10-11 malam. Swadaya masyarakat kurang lebih Rp 20 juta habisnya, patungan sama warga,” terang Supriyadi, pengelola jembatan sesek.
Supriyadi menepis anggapan bahwa pihaknya ikut-ikutan dengan jembatan sesek yang dibangun di Kelurahan Sewu. “Enggak ikut-ikut, ini punya inisiatif gini kasihan yang kerja sama anak-anak yang sekolah itu. Jadi memecah kepadatan, sekolah masuk jam 07.00, Jam 06.30 sudah ramai, sampai 100 meter lebih antri, kan kasihan,” imbuhnya.
Supriyadi menyebut untuk retribusi menyerahkan kembali pada warga yang lewat secara sukarela. “Untuk kemanan kita sudah taruh ban di sini. Nanti juga ada yang membantu menyeberangkan, gantian bisa dua arah. Soal retribusi terserah, Rp 2000 lebih ya monggo seikhlasnya. Apabila gak ada uang ya terserah,” ujarnya.
Supriyadi juga mengutarakan pihaknya telah melakukan pemberitahuan pada polsek Sukoharjo dan Lurah setempat. (Ando)