YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Samekto Wibowo (78), meninggal dunia setelah terseret dan tenggelam di Pantai Pulang Sawal, Gunungkidul, Sabtu (24/9/2022).
“Iya, betul beliau (guru besar UGM terseret ombak dan meninggal),” ujar Rektor UGM Ova Emilia Sabtu (24/9/2022).
Ova mengatakan guru besar yang juga spesialis syaraf itu ke Pantai Gunungkidul dalam rangkaian reuni angkatan 1966-1968 yang sudah digelar sejak Jumat (23/9/2022).
“Nah, hari ini jadwalnya reuni itu ke pantai itu karena ada alumni yang kebetulan punya villa di daerah situ,” kata Ova.
Terjatuh usai selfie
Namun, nahas, saat rombongan bersama rekan-rekannya sedang asyik mengabadikan foto bersama, tiba tiba ada ombak datang dan Samekto Wibowo sempat terjatuh.
“Saat beliau jatuh terlungkup, belum sempat terbangun, lalu ada ombak datang lagi dan beliau terseret,” kata dia.
Korban sempat diselematkan tim SAR namun kemudian meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
Almarhum dikenal sangat dekat dengan mahasiswa
Ova mengatakan Samekto merupakan pribadi yang sangat baik dan salah satu bekas mentornya di FKKMK UGM.
“Beliau orang yang sangat baik kebetulan saya sangat dekat, orangnya sabar dan kalau mengajar itu sabar sekali, tidak pernah neko-neko,” kata dia.
“Jadi kami sangat kehilangan beliau, beliau sosok yang ngopeni (merawat) pada generasi muda dan memberikan kesempatan yang baik sehingga kami sangat kehilangan sekali,” kata dia.
Ova sendiri belum membeberkan kapan Samekto akan dimakamkan.
“Soal pemakaman masih dirembug, belum ada keputusan,” kata dia.
Saat dievakuasi mulut almarhum keluar busa
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan korban tenggelam setelah tergulung ombak besar ketika sedang berfoto di bawah tebing pantai persisnya sebelah barat Pantai Pulang Sawal bersama rombongannya.
“Rombongan berfoto di bawah tebing pantai itu sekitar pukul 11.00 WIB,” kata dia.
Saat itu petugas sempat memperingatkan rombongan agar menepi berkali-kali tetapi tak dihiraukan dan masih terus berfoto sampai ombak besar datang dan menghantam rombongan korban.
Saat dievakuasi, korban masih dalam kondisi pingsan dengan mulut berbusa karena diduga terlalu banyak minum air. Karena kondisi korban semakin lemah, lalu dibawa ke Puskesmas Tepus.
“Saat perjalanan ke Tepus, korban mengalami henti nafas,” kata dia.