JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Lima Bahan Pangan Defisit di Boyolali, Ini Penyebabnya

Kegiatan pasar murah yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Boyolali dipastikan surplus beras. Kebutuhan beras hanya sekitar 8.000 ton/ bulan dari stok sebanyak 71.751 ton. Namun demikian, ada lima bahan pangan yang mengalami defisit.

Seperti diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Joko Suhartono. Lima bahan pangan yang mengalami defisit adalah kedelai, minyak goreng (Migor), gula pasir, tepung terigu dan bawang putih.

“Setiap bulannya, Boyolali mengalami defisit bahan pangan tersebut hingga belasan ton,” ujar Joko, Selasa (13/9/2022).

Dijelaskan, data awal September, kebutuhan kedelai di Boyolali mencapai 14.787 ton. Sedangkan persediaan perbulan hanya 1.133 ton. Sehingga Kota Susu mengalami defisit kedelai hingga 13.654 ton.

Kemudian, defisit terbanyak kedua yakni migor. Kebutuhan migor mencapai 2.218 ton. Dengan ketersediaan hanya 569 ton. Kemudian, gula pasir mengalami defisit 1.186 ton dengan kebutuhan perbulan mencapai 1.646 ton.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

“Kemudian bawang putih mengalami defisit 566 ton. Serta tepung terigu defisit 689 ton.”

Diungkapkan, defisit ini terjadi karena beberapa hal. Untuk kedelai dan bawang putih dikarenakan lahan pertanian komoditas tersebut terbatas. Sehingga hasil panen tak mampu mencukupi kebutuhan.

“Sedangkan migor, gula pasir dan tepung terigu mengandalkan kiriman dari distributor.”

Namun demikian, pihaknya menjamin stok pangan masih aman. Hasil pengecekan di pasar, belum ada gejolak yang mengkhawatirkan pasca kenaikan harga BBM. Persediaan beras masih aman untuk 8-9 bulan ke depan.

Boyolali juga mengalami suplus jagung sebesar 107.282 ton. Surplus bawang merah sebanyak 7.596 ton, cabai rawit 7.539 ton, telur ayam 11.737 ton. “Ini terjadi karena Boyolali juga menjadi sentra peternakan ayam layer dan pertanian sayur mayur.”

Baca Juga :  Pasca Cuaca Ekstrem, Pertamina Tambah Stok LPG hingga 394.000 Tabung di Jateng & DIY

Terkait gejolak kenaikan harga, Joko mengaku masih cukup stabil. Seperti beras, masih terjangkau, yakni Rp 10,5 ribu/kilogram untuk eceran. Kedelai masih tinggi yakni Rp 12 ribu/kilogram. Lalu harga jagung, Rp 4,3 ribu/kilogram.

Bawang merah Rp 38 ribu/kilogram, bawang putih Rp 25 ribu/kilogram, migor Rp 20 ribu/kilogram, telur Rp 28,5 ribu/kilogram. Kemudian terigu Rp 10 ribu/kilogram serta gula pasir Rp 13,5 ribu/kilogram.

“Sebagai antisipasi, kami gelar pasar murah dengan menggandeng Bulog, peternak dan petani. Jadi harga jual bisa lebih murah. Rencananya pasar murah digelar setiap minggu.” Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com