KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa KKN kelompok 127 UNS menggelar sosialisasi tentang Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Blorong, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Rabu (10/8/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 40 orang pelaku UMKM, baik yang berupa UMKM kuliner maupun non kuliner.
Beberapa pelaku UMKM kuliner yang hadir antara lain pengusaha kerupuk rambah, karak, keripik singkong, bakpao, pengusaha tempe dan tahu.
Sementara itu, pelaku UMKM non kuliner yang hadir antar lain pengusaha tusuk sate, pengusaha mebel, konveksi hingga pengusaha jamu.
Ketua panitia kegiatan dari mahasiswa KKN Kelompok 127 UNS, Palupi Anggraeni menjelaskan, sosialisasi mengenai strategi pemasaran produk UMKM tersebut dilatari hasil survei yang mereka lakukan sebelumnya.
Survei yang dilakukan dari tanggal 16 Juli 2022 hingga 2 Agustus 2022 tersebut menjangkau 13 dusun di Desa Blorong, Kecamatan Jumantono, Karanganyar.
Survei yang mereka lakukan door to door pada sejumlah pelaku UMKM di Desa Blorong, terdapat satu permasalahan urgen pasca pandemi Covid-19 berlalu.
“Permasalahan yang kami temukan adalah adanya penurunan hasil dan jumlah produk, lantaran promosi dan pemasaran dilakukan secara konvensional dan terbatas pada lokasi sekitar,” ujar Palupi.
Padahal, menurut Palupi, di era digital di mana teknologi informasi sudah semakin maju seperti sekarang ini, ada peluang yang dapat dimanfaatkan melalui digital untuk mendongkrak pemasaran produk.
Lantaran itulah, lanjut Palupi, timnya berupaya untuk mendorong para pelaku UMKM di Desa Blorong untuk beradaptasi dengan teknologi informasi guna mengembangkan usahanya agar lebih maju.
Sosialisasi mengenai strategi pemasaran tersebut dibawakan oleh dua orang narasumber, yakni Feny Anggun Pridiasari, S.SI, MPd, seorang wirausahawan kedai kopi dan Harbani, yang tak lain adalah owner Solo Innovation.
Dalam paparannya, Feny Anggun Pridiasari menjelaskan mengenai strategi promosi dan pemasaran produk untuk bisa meningkatkan keuntungan.
Feny menjelaskan, selain membuat produk lebih menarik, pelaku UMKM perlu mamemanfaatkan tekonogi yang ada, seperti marketplace.
Produk yang menarik, jelas Feny, akan sangat membantu promo yang dilakukan. Kendati sudah ada piranti teknologi, namun sikap konvensional yang satu ini juga tak boleh ditinggalkan.
“Yakni melakukan pendekatan kepada pelanggan dan selalu memberikan servis terbaik untuk pelanggan,” ujarnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti acara tersebut dari awal hingga akhir. Apalagi, di akhir acara, mereka mendapatkan sertifikat dan doorprize menarik.
Kegiatan tersebut mendapat respons positif dari warga dan Kepala Desa serta Perangkat Desa Blorong. Redaksi