MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 275 UNS Surakarta melakukan kegiatan digitalisasi desa melalui program Smart Village di Desa Blondo, Kabupaten Magelang.
Ketua KKN Kelompok 275 UNS, Fandi Adam menjelaskan, program Smart Village bertujuan untuk mengembangkan potensi desa menjadi desa cerdas, yang salah satunya melalui optimalisasi penggunaan internet dan teknologi digital.
Program Smart Village merupakan salah satu dari beberapa program yang dilakukan di Desa Blondo, Kabupaten Magelang.
Menurut Adam, sejumlah program yang sudah terlaksana adalah Pembuatan Site-plan Kantor Balai Desa Blondo, Pembuatan Website Desa serta Pembuatan Database Keuangan BUMDesa, di mana ketiganya memanfaatkan internet dan teknologi digital dalam proses pembuatan maupun penggunaannya.
Ketiga program tersebut diserahkan secara resmi kepada Desa Blondo yang diwakili oleh penanggung jawab desa pada Senin (22/8/2022).
Penyerahan program tersebut sekaligus menandai berakhirnya masa pengabdian kelompok KKN 275 UNS di Desa Blondo.
Ketiga program itu sejak awal ditujukan untuk mempermudah urusan desa dalam proses mengembangkan potensinya dalam berbagai sektor seperti sosial, ekonomi, dan pendidikan.
“Program ini salah satunya bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi perangkat maupun masyarakat desa dalam mengurus administrasi,” jelas Arkan selaku penanggung jawab pembuatan website desa.
Di samping itu, Arkan melanjutkan, program tersebut juga sangat penting untuk mengenalkan potensi-potensi wisata serta UMKM yang ada di desa Blondo agar lebih dikenal masyarakat luas.
Mengatasi kendala Adam mengakui, pengerjaan ketiga program tersebut tidak selalu mulus. Tetap saja ada gangguan yang menjadi tantangan bagi dia dan timnya.
Ia mencontohkan, kesulitan dalam mengembangkan Database Keuangan BUMDesa, adalah ketika harus menemukan dan memadukan kode macro VBA dengan database excel sebagai aplikasi yang akan digunakan untuk input data keuangan BUMDesa.
“Itulah kesulitan yang sempat menjadi kendala bagi tim kami, tapi untungnya dapat kami selesaikan,” ujar Lutfi, selaku penanggun jawab pembuatan database, Kamis (8/9/2022).
Meski muncul sejumlah kendala, Lutfi menjelaskan, berkat dukungan penuh tim serta keinginan untuk belajar dari pihak-pihak terkait, hal itu bisa meringankan pekerjaan, hingga mereka bisa menyelesaikan program tersebut dengan baik.
“Kami berharap program ini bisa diimplementasikan dalam proses pencacatan dan pelaporan keuangan BUmDesa Sejahtera Blondo,” harap Lutfi.
Ia juga berharap, pengetahuan yang sudah mereka tularkan kepada para pengurus dapat dijadikan bekal dalam mengembangkan database sesuai dengan dinamika BUMDesa ke depan.
Sementara itu Adam menjelaskan, selama menjalankan program KKN itu, ada banyak tantanan yang justru menempa skill dan pengalaman mereka.
“Di sini kami benar-benar belajar untuk memanajemen tugas, termasuk memanajemen emosi masing-masing anggota, itu yang sulit,” ujar Adam.
Ia menggambarkan, dalam satu kelompok terdiri dari 10 orang yang masing-masing memiliki proker (program kerja). Menentukan kapan proker-proker tersebut akan dilaksanakan, menurut Adam, benar-benar menguras pikiran.
“Misalnya, jangan sampai proker-proker tersebut bertubrukan satu sama lain di hari yang sama,” lanjutnya.
Adam mengakui, ada beberapa hal yang biasanya tidak berjalan sesuai rencana yang sudah dipikirkan. Kondisi tersebut harus dibicarakan dengan kepala dingin agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
“Tapi di situlah kami bisa belajar saling bersikap dewasa,” ujarnya. Redaksi