Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Marak Pembobolan Rekening, Kapolres Sragen Minta Tak Tergiur Pemberitahuan Hadiah Via Telepon. “Waspadai Kode OTP atau 3 Digit Terakhir!

AKBP Piter Yanottama. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Maraknya kasus pembobolan rekening tabungan dengan modus penipuan dan pembajakan, membuat jajaran perbankan dan Polres Sragen gencar melontarkan imbauan.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengaku sangat prihatin maraknya nasabah yang menjadi korban penipuan dan pembobolan rekening.

Dalam kurun sebulan terakhir, tercatat ada 6 warga di Sragen menjadi korban pembobolan dengan kehilangan tabungannya puluhan juta.

Atas maraknya modus itu, Kapolres pun mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dengan modus sindikat pembobol rekening.

“Kami sedih juga, dalam waktu 1 bulan ini sudah ada beberapa laporan kepolisian yang masuk (pembobolan rekening). Makanya kita imbau masyarakat Sragen tolong lebih hati-hati, jangan mudah tergiur terhadap telepon asing yang mengatasnamakan pihak perbankan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (29/9/2022).

Kapolres menguraikan masyarakat diharapkan tidak mudah tergiur apabila menerima pesan atau telepon dari nomor di luar nomor resmi pihak bank.

Biasanya pelaku pembobolan rekening menggunakan modus pemberitahuan dapat undian, hadiah atau paketan barang.

Iming-iming itu kerap dijadikan jebakan oleh pelaku untuk kemudian meminta data pribadi nasabah.

“Biasanya pelaku kemudian meminta nomor PIN ATM, atau kode OTP atau one time password. Atau minta 3 digit terakhir di belakang kartu ATM atau data perbankan lainnya. Imbauan kami tolong benar-benar diwaspadai,” urainya.

Sebab dari hasil koordinasi dengan pihak perbankan, pada prinsipnya pihak bank atau karyawan sudah memastikan tidak ada satupun karyawan yang menginformasikan kepada nasabah apabila mendapat undian, hadiah dan sejenisnya.

Biasanya jika ada undian atau hadiah, pasti akan diumumkan melalui website resmi perbankan tersebut.

“Karenanya mana kala mendapat pemberitahuan seperti itu dari telepon orang mengatasnamakan karyawan atau pihak bank, jangan ditanggapi. Lebih baik dikroscek ke pihak bank. Kalau ragu-ragu silakan lapor ke petugas kepolisian setempat ada polsek maupun Polres biar kita tindaklanjuti. Syukur- syukur bisa kita pancing dan kita bisa jebak yang bersangkutan agar bisa kita tangkap pelakunya,” urainya.

Kapolres menyampaikan dari sejumlah laporan yang masuk, sejauh ini masih dalam penelusuran dan penyelidikan.

Diakuinya, tidak mudah untuk menguak sindikat pembobolan rekening atau pembajakan data nasabah. Perlu effort dan kerja yang ekstra untuk mengungkap aksi yang disinyalir merupakan sindikasi itu.

Terpisah, Pemimpin BRI Cabang Sragen, Catur Wahyu Endra Yogianta mengimbau masyarakat dan nasabah untuk senantiasa berhati-hati dengan modus penipuan yang mengatasnamakan BRI atau oknum lain.

Ia meminta agar nasabah tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kemudian nasabah diimbau tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

“BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya,” imbuhnya. Wardoyo

Exit mobile version