BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebagai wujud nasionalisme dan kemampuan adaptasi di tengah lingkungannya, mahasiswa KKN Kelompok 120 UNS turut memeriahkan karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-77 bersama dengan seluruh masyarakat Dukuh Nglundu,
Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Karnaval tersebut berlangsung pada Sabtu (27/8/2022) selama sehari penuh. Semangat kemerdekaan terpancar dari semua elemen masyarakat, mulai dari anak anak, remaja, hingga orang tua.
Masyarakat menunjukkan antusiasmenya dengan menggunakan kostum beserta riasan yang sangat kreatif. Begitupun, berbagai atribut yang dipakai sangat beragam seperti pakaian adat, profesi, hingga kreasi properti inovatif.
Ada pula sebagian pemuda membuat kreasi mobil pribadi yang disulap menjadi tank tempur.
Iringan musik tidak ketinggalan dalam acara tersebut, di mana terdapat beberapa mobil pikap yang mengangkut serangkaian sound untuk memeriahkan karnaval.
Acara tersebut terasa sangat heboh dan menarik perhatian. Sejak pagi panitia sudah mempersiapkan sedemikian rupa dengan menyiarkan kepada seluruh warga Nglundu untuk memeriahkan kegiatan karnaval.
Acara karnaval berlangsung dari pukul 13.00 WIB yang dimulai dengan berkumpulnya seluruh warga dan penataan formasi jalan. Karnaval tahun ini menjadi sangat spesial, karena dua tahun sudah, berbagai aktivitas dibatasi guna mencegah penyebaran virus selama Pandemi Covid-19.
Titik keberangkatan karnaval dimulai dari lapangan bola volley Dusun Nglundu, yang penataanya diarahkan langsung oleh ketua RT 02, Budi.
Rute perjalanan melewati seluruh dukuh yang ada di Desa Denggungan dengan menempuh jarak kurang lebih lima kilometer.
Perjalanan berakhir di tempat yang sama sebagai titik kumpul, yakni di lapangan, di mana di sana sudah terdapat puluhan hadiah yang sudah menunggu untuk dibagikan kepada peserta karnaval.
Karnaval diikuti oleh seluruh masyarakat Dukuh Nglundu dan masyarakat sekitarnya mulai dari anak kecil hingga masyarakat umum tak terkecuali mahasiswa KKN UNS Kelompok 120 yang turut memeriahkan karnaval.
Masyarakat menunjukkan antusiasmenya dengan menggunakan kostum beserta riasan yang sangat kreatif. Begitupun, berbagai atribut yang dipakai sangat beragam seperti pakaian adat, profesi, hingga kreasi properti inovatif.
Ada pula sebagian pemuda membuat kreasi mobil pribadi yang disulap menjadi tank tempur.
Iringan musik tidak ketinggalan dalam acara tersebut, di mana terdapat beberapa mobil pikap mengangkut serangkaian sound untuk memeriahkan karnaval.
Beberapa kesenian seperti marching band dan reog gedrug juga turut meramaikan karnaval tersebut.
“Kami mahasiswa KKN UNS Kelompok 120 turut memeriahkan dengan mengeluarkan satu penampilan kostum batik yang spektakuler dengan didampingi teman teman lain yang menggunakan baju adat lurik,” ujar Ketua KKN Kelompok 120, Riyan.
Antusiasme para mahasiswa KKN seolah tidak mauu kalah dengan warga dalam mengikuti karnaval. Hal itu ditandai dengan ikut serta berjalan dari titik awal hingga menuntaskan semua rute perjalanan.
Kegiatan tidak berakhir sampai karnaval saja, namun masih ada serangkaian acara pembagian doorprize.
Pengundian doorprize serta pembagian hadiah dilaksanakan hingga hampir menjelang maghrib. Puluhan hadiah telah siap dibagikan dengan beberapa hadiah utama alat elektronik rumah tangga.
Kemeriahan acara terus berlanjut hingga malam hari. Pada pukul 20.00 WIB terdapat penampilan Reog Gedrug yang sangat spektakuler. Malam Puncak Pentas Seni ini juga dimeriahkan oleh semua warga yang menampilkan lagu hingga tarian.
Tidak lupa pembagian hadiah, para pemenang lomba 17an yang telah dilaksanakan yaitu lomba anak anak, pemuda, Ibu Ibu, Hingga lomba bapak- bapak.
Melalui berbagai kegiatan peringatan HUT RI ke-77 yang telah diselenggarakan di Dukuh Nglundu ini diharapkan dapat mempererat silaturahmi antar warga dan mengingat perjuangan serta hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk diketahui, KKN Kelompok 120 UNS terdiri dari 10 personel yang masing-masing adalah Aulia Fadhilah Indarwan (Ketua), Muhammad Ariyan Hidayat, Muhammad Rizky Al Mubarok,
Yunita Anggiyowati, Anita Karlina, Nur Ristiana Septi Retno, Nissa Kusuma, Mutmainatul Hasanah dan Lucia Nuraini. Redaksi