JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Perhatian Bagi Masyarakat Boyolali, Kebakaran Rumah Mendominasi. Mayoritas Human Error

Kasus kebakaran di Kabupaten Boyolali cukup sering terjadi, dan kebanyakan karena faktor human error / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Masyarakat di wilayah Boyolali diminta waspada terhadap bencana kebakaran. Apalagi saat ini memasuki puncak kemarau sehingga rawan kasus kebakaran.

Menurut Kabid Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, Dono Rumekso, hingga awal September ini, tercatat ada 23 kebakaran dengan obyek rumah. Angka ini naik dibandingkan 2021 yang tercatat ada 15 kasus kebakaran dengan obyek rumah.

“Kasus kebakaran ini masih didominasi human error,” ujar Kabid Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, Dono Rumekso Jumat (2/9/2022).

Dijelaskan, angka kebakaran di Kota Susu pada 2021 tercatat ada 42 kasus. Dengan obyek rumah, kendaraan bermotor, lahan kosong hingga pabrik. Dia merincikan, kasus kebakaran dengan objek runah tinggal mencapai 15 kasus.

Kemudian, kebakaran dengan obyek kendaraan mobil sebanyak delapan kasus. Kebakaran lahan kosong sebanyak lima kasus. Serta kebakaran pabrik, gudang, oven atau pemanas, tower telekomunikasi, hingga limbah mencapai 13 kasus.

Baca Juga :  Dua Desa di Lereng Merbabu, Boyolali Diterjang Angin Puting Beliung

“Kasus kebakaran memang menurun dibandingkan tahun 2021 sebanyak 42 kasus dan hingga awal September tercatat 33 kasus. Namun, kebakaran dengan obyek rumah tinggal justru meningkat.”

Dono menjelaskan kejadian kebakaran mengalami penurunan pada 2021. Namun, human error menjadi penyebab kebakaran yang sering terjadi. Untuk itu, masyarakat harus berhati- hati karena kebakaran menimbulkan kerugian material tidak sedikit.

Pihaknya menghimbau masyarakat selalu berhati-hati dengan bahaya kebakaran. Sebagai antisipasi, pemilik rumah perlu mengecek dan mengganti kabel-kabel listrik di rumah yang tidak standar nasional Indonesia (SNI).

“Juga mengecek secara berkala sambungan kabel guna menekan potensi kebakaran sedini mungkin.”

Baca Juga :  Miris, Anak Belasan Tahun di Boyolali Ini Kuras Perhiasan, HP dan Uang Milik Tetangganya

Demikian pula saat membakar sampah, ditunggu sampai api padam. Sebab api dikhawatirkan merembet ke benda lain atau daun -daun kering yang mudah terbakar. Karena kebakaran lahan didominasi karena lalai saat membakar sampah.

“Jika akan bepergian, cek kompor atau nyala perapian di dapur. Pastikan semua sudah benar- benar padam.”

Dari catatan, kasus kebakaran terakhir menimpa kediaman sekaligus toko milik Nurkholis warga Dukuh Jaragan Rt 02 Rw 01, Desa/Kecamatan Wonosegoo pada Selasa (30/8) pukul 20.30. Diduga, kebakaran dipicu korsleting listrik.

Lalu api dengan cepat menyambar tabung gas LPG. Akibatnya, nyala api semakin membesar dan membakar sebagian bangunan rumah yang juga digunakan untuk toko kelontong. Amukan api juga menghanguskan dua mobil, sebuah truk dan dua buah sepeda motor. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com