Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bunga Mawar Jadi Andalan Warga Desa Sruni, Boyolali

Tia (32) tengah memetik bunga mawar di halaman rumahnya untuk dijual / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali memiliki keunikan tersendiri.

Ya, hampir di setiap pekarangan rumah warga atau ladang tumbuh dengan subur bunga mawar.

Tanaman tersebut bukan sekedar ditanam untuk mempercantik halaman rumah. Namun, justru dibudidayakan untuk dipanen secara rutin.

Bunga itu lalu dijual di pasar kecil desa setempat. Hasil yang didapat pun cukup lumayan untuk menjaga kebutuhan dapur agar tetap ngebul.

Bayangkan saja, dari seratusan batang pohon bunga mawar, seorang petani bisa mengantongi penghasilan minimal Rp 30.000/hari.

Bahkan pada hari tertentu seperti malam Jumat, penjualan mawar bisa meningkat karena harga mawar bisa lebih mahal lagi.

Pendapatan warga bisa sampai Rp 50.000 – 100.000 /orang. Pendapatan dari penjualan mawar bertambah lagi saat bulan Ruwah pada penanggalan Jawa.

Saat bulan Ruwah, harga bunga mawar bisa tembus Rp 200.000 – 250.000 per keranjang. Praktis pendapatan warga makin bertambah.

“Pasalnya, saat Ruwah kebutuhan bunga mawar juga meningkat drastic. Utamanya untuk ziarah kubur,” kata salah satu warga Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Tia (32).

Ditemui wartawan pada Senin (31/10/2022) dia mengaku menanam mawar di halaman dan pekarangan rumahnya, juga di ladangnya seluas kurang lebih 1.000 meter persegi. Tak heran, hampir setiap hari dia bisa memanen bunga mawar hingga 3-4 keranjang.

“Hasilnya lumayan untuk menambah belanja kebutuhan sehari-hari. Yang jelas, kebutuhan makan keluarga sudah aman dari hasil panen mawar setiap hari.”

Ragil (25) warga lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Dia memanfaatkan separo halaman rumahnya untuk ditanami bunga mawar. Sebagian ladangnya juga ditanami mawar.

“Saya panen tiap dua hari sekali, lumayan bisa buat uang saku anak- anak.”

Untuk penanaman mawar, lanjut dia, sebenarnya sangat mudah. Mawar bisa ditanam dengan system cangkok atau langsung menanam batangnya.

Yang penting, saat awal penanaman harus sering disiram air, terutama saat kemarau. Batang mawar juga perlu sesekali dipangkas atau dipotong untuk memicu tumbuhnnya bunga.

“Selain mawar, masyarakat juga memelihara sapi perah maupun sapi pedaging,” pungkasnya. Waskita

Exit mobile version