BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polisi terus mendalami kasus suami bunuh istri di Boyolali. Dari informasi yang berkembang, antara korban dan tersangka sering terlibat cekcok.
“Ya, infonya demikian,” ujar Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, Senin (17/10/2022).
Dalam kejadian pada Kamis (13/10/2022), Sri Suyatmi (50) warga Dukuh Sewengi, Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari tewas diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, Tarman (40).
Tersangka kalap dan dengan beringas menyumpal mulut korban dengan kain.
“Motifnya tersangka marah. Dia meminta uang kepada korban namun tidak dipenuhi.”
Setelah korban meninggal dunia, pelaku kemudian pulang ke rumahnya di Dukuh Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo. Pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polsek Selo.
Kapolres juga membenarkan informasi jika pelaku dan korban sering terlibat cekcok. Bahkan, pelaku juga tak jarang melakukan penganiayaan kepada korban (KDRT).
“Ya, informasinya demikian.”
Tarman saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia ditahan di Mapolres Boyolali untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tersangka juga masih dalam penyidikan intensif untuk proses hukum lebih lanjut.
Sebelumnya, Sarno, adik almarhumah Sri Suyatmi mengakui, kalau tersangka temperamen. Dia sering marah- marah karena hal sepele. Karena kondisi itulah, almarhumah kemudian memilih pulang dan tinggal di rumahnya di Dukuh Sewengi, Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari.
“Kakak saya itu juga sempat cerita kalau dirinya merasa was- was jiwanya terancam oleh tersangka.”
Diberitakan sebelumnya, Sri Suyatmi ditemukan tewas di dalam rumahnya di Dukuh Sewengi, Desa Kembang, Kamis (13/10/2022) siang.
Tubuhnya ditemukan dalam kondisi telentang dengan mulut tersumpal kain. Wanita yang yang berprofesi sebagai perias pengantin itu meninggal dunia, diduga dibunuh oleh suaminya sendiri, Tarman.
Kasus ini terungkap setelah Tarman menyerahkan diri ke Polsek Selo. Polsek Selo langsung berkoordinasi dengan Polsek Ampel yang juga membawahi Kecamatan Gladagsari untuk mengecek kebenaran pengakuan Tarman itu.
Petugas Polsek Ampel langsung menuju rumah korban di Dukuh Sewengi, Desa Kembang.
Ternyata benar, korban ditemukan dalam kondisi telentang di lantai rumah dan sudah tidak bernyawa.
Kabar meninggalnya korban itu pun langsung menyebar dan menghebohkan warga sekitar. Polisi lalu membawa jenazah korban ke RS Dr Moewardi Solo untuk diotopsi. Selanjutnya, jenazah korban dimakamkan pada Jumat (14/10) dinihari. Waskita