Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ganjar Siap Maju, Pengamat: PDIP Terbuka Peluang untuk Gabung dengan KIB

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat bertemu dengan para teman masa kecilnya saat open house di Tawangmangu. Foto: Tribunnews.com

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyatakan siap untuk dicapreskan dalam ajang 2024 mendatang, membuka peluang bagi PDIP untuk berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana

“Kondisinya memang PDIP, pandangan saya dalam beberapa hal menunjukkan dia tidak ingin maju sendiri sebagai capres, meski PDIP punya hak dan kesempatan. Perspektif, yang ingin dibangun PDIP bagaimana merangkul teman teman partai lain,” kata Aditya, saat dihubungi, Kamis (20/10/2022).

Aditya mengatakan, kedekatan antara PDIP dan KIB sudah terjalin pada dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu menurutnya akan memudahkan jika PDIP bergabung dengan KIB.

“Tentu sudah sejalan yang sudah punya pengalaman dan berinteraksi dengan PDIP, selama 2 periode kepemimpinan Pak Jokowi, ya dalam konteks ini relevan membicarakan teman teman di koalisi KIB itu,” ujar Aditya.

Diketahui sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah yang juga politisi PDIP Ganjar Pranowo menyatakan dirinya siap menjadi calon presiden (capres) di 2024.

Hal itu diungkap dalam program Spesial bertajuk ‘Ekslusif! Blak-blakan, Ganjar Maju Capres’ yang ditayangkan di kanal YouTube BeritaSatu, dikutip Rabu (19/10/2022)

“Sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar Pranowo saat ditanya soal pencapresan di 2024.

Ia lantas menjelaskan bahwa dirinya merupakan kader dari sebuah partai. Untuk itu partai politik (parpol), lanjut dia, akan mencari anak bangsa yang terbaik.

“Menurut saya semua orang mesti siap pada soal itu,” ujarnya.

Kendati menyatakan kesiapan, Ganjar menyebutkan bahwa dirinya menghormati proses politik, khususnya di PDIP sebagai partai yang sudah dinaunginya sejak tahun 1992 lalu.

Selain itu, pertimbangan selanjutnya terkait dengan realitas suara publik pada survei yang jadi tolok ukur parpol dalam menentukan kandidat capres.

“Sebagai etik politik, tentu saja kami sangat menghormati PDIP sebagai partai saya,” ujar Ganjar.

“Kedua adalah relasi yang dibangun partai-partai yang sekarang sedang berbincang dan tentu terkait dengan realitas yang ada di survei, dan kemudian semua orang memperbicangnkan. Kan semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat tidak boleh diabaikan,” lanjutnya.

Untuk itu, Ganjar menyebut dirinya mendukung proses diskusi di internal partai dalam memilih kandidat capres.

Sebab menurut dia, dalam menentukan sosok pemimpin perlu musyawarah agar mendapat keputusan terbaik.

“Biarkanlah kita kasih kesempatsn kepada partai untuk menetukan, untuk mereka berdialog, untuk mengambil yang terbaik,” tuturnya.

Exit mobile version