Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Luar Biasa, Alat Penyaring Udara Karya Siswa SMAN 3 Boyolali Raih Medali Perunggu di Ajang WICE Malaysia 2022

Sejumlah siswa SMAN 3 Boyolali tengah berkreasi membuat alat penyaring udara / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lima siswa SMAN 3 Boyolali meraih prestasi luar biasa.

Ya, alat penyaring klorin dari udara buatannya berhasil menjadi juara 3 atau medali perunggu diajang World Invention Competition Exhibition (WICE) 2022 di Malaysia beberapa waktu lalu.

WICE merupakan salah satu kompetisi karya ilmiah bagi pelajar dan mahasiswa dunia. Dalam WICE 2022 ini ada 25 negara dengan 344 sekolah.

Kelima siswa itu adalah, Octavia Putri Dewi, Firstyan Chandra Kurniawan, Cintya Anggraini, Muhammad Yahya Ramadhan dan Defita Rahayu.
Padahal, cara kerja maupun bahan alat tersebut sebenarnya cukup sederhana saja. Hanya sebuah rangkaian pipa paralon yang di dalamnya dilengkapi kipas, lampu ultraviolet dan spons.

Namun, fungsinya bisa menyaring klorin dari udara. Klorin dalam chlorofluorocarbon (CFC) menjadi biang perusak lapisan ozon di atmosfer bumi.

Chandra Kurniawan salah satu anggota Karya Ilmiah SMA 3 Boyolali mengungkapkan, alat yang diberi nama Deterovement adalah penyaring atau filter udara, utamanya zat klorin. Sehingga udara yang mengandung klorin dan zat lain dari  AC dan industri dapat di netralisir sebelum menguap ke lapisan ozon.

“Udara dari gedung perkantoran yang ber-AC itu mengandung chlorofluorocarbon (CFC). CFC yang terlepas ke atmosfer bisa merusak lapisan ozon,” ujarnya, Senin (10/10/2022).

Dijelaskan, masuknya CFC ke atmosfir menimbulkan proses reduksi-oksidasi.

Setiap molekul CFC mampu merusak 100.00 molekul ozon. Akibatnya, lapisan ozon menjadi semakin tipis dan mudah tertembus sinar UV matahari.

Semakin menipisnya lapisan ozon di atmosfir, apa lagi sampai berlubang, dapat menimbulkan bencana.

“Sinar UV matahari ini bisa memicu terjadinya kanker kulit, katarak hingga penurunan sistem kekebalan tubuh.”

Devita Rahayu anggota karya ilmiah lainnya menambahkan, saat ini banyak sekali industri dan perkantoran yang mengeluarkan CFC ini.

“Dari situlah, kami lalu terfikir untuk menciptakan alat ini. Dan beruntung, tidak ada peserta lain yang konsen terhadap masalah ini. Sehingga kami bisa mendapatkan medali perunggu.”

Adapun cara kerja alat ini cukup sederhana. Hanya menghisap udara bebas dimasukkan pipa tabung. Udara kemudian disinari ultraviolet yang kemudian disaring dengan menggunakan spons yang telah dibahasi dengan cairan khusus.

“Efektifitasnya lumayan tinggi. Hasil pengujian kami, udara yang dihasilkan sudah netral tidak ada klorin.”

Kepala SMAN 3 Boyolali, Bambang Prihantoro acungi jempol prestasi siswanya. Awalnya, dia sempat was- was karena seluruh tahapan kompetisi menggunakan bahasa Inggris.

Ternyata, siswa mampu mempresentasikan alat filter CFC tersebut dengan baik. Bahkan dalam kegiatan penjurian, mereka berhasil memberikan jawaban yang kritis.

“Kami mengapresiasi capaian tim KIR, mudah- mudahan bisa memotivasi siswa lainnya. Kami motivasi agar siswa secara rutin mengikuti lomba KIR nasional dan internasional. Karena prestasi seperti ini menjadi nilai plus untuk penilaian jalur prestasi ketika masuk ke perguruan tinggi.” Waskita

Exit mobile version