Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pernyataan Resmi Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto Soal Penipuan Bermodus Pemberian Bantuan di Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo Wonogiri

Penipuan

Petugas saat menangani kasus dugaan penipuan bermodus pemberian bantuan di Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Pernyataan resmi Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto soal penipuan bermodus pemberian bantuan di Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, telah mengetahui kabar dugaan penipuan bermodus pemberian bantuan yang dialami warga Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo Wonogiri.

Kasus dugaan penipuan bermodus pemberian bantuan itu juga tengah didalami Polsek Ngadirojo.

Lebih lanjut Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati pasca kejadian penipuan bermodus pemberian bantuan atau pendataan bansos.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto itu juga akan meminta Bhabinkamtibmas di setiap wilayah agar berjaga-jaga.

“Kami minta Bhabinkamtibmas dapat menyebar nomor teleponnya ke sejumlah desa binaannya, sehingga peristiwa penipuan itu dapat didengar langsung oleh anggota Bhabin yang membina desa,” papar Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, Senin (10/10/2022).

Sebab, peristiwa yang dialami Kijem menurutnya dapat merambah ke wilayah kecamatan lainnya.

“Tak menutup kemungkinan akan merambah ke kecamatan lainnya. Jadi kami imbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap modus serupa,” tandas Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto.

Diwartakan sebelumnya, aksi penipuan bermodus pemberian bantuan itu terjadi belakangan di wilayah Wonogiri. Korban yang merupakan lansia harus mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Pelaku penipuan bermodus pemberian bantuan itu mendatangi sasaran. Mereka mengaku dari instansi pemerintah hendak menyurvei untuk memberikan bantuan.

Namun setelah ada celah dan kesempatan, pelaku penipuan bermodus pemberian bantuan menggasak perhiasan emas dan langsung kabur.

Kepala Desa atau Kades Pondok Sularno menyebutkan korban adalah Mbah Kijem warga Dusun Gledegan Desa Pondok Kecamatan Ngadirojo Wonogiri. Korban tinggal di RT 1 RW 2 berumur 65 tahun.

Menurut dia, kejadian yang terjadi baru-baru ini adalah penipuan. Awalnya pelaku mengaku petugas dari kecamatan yang sedang melakukan survei penerima bantuan. Atas peristiwa itu, korban kehilangan dua buah cincin miliknya.

”Itu cincin emas tua sepertinya. Mungkin senilai Rp 5 juta,” kata Kades Pondok Sularno.

Menurut Kades Pondok Sularno, peristiwa penipuan dengan modus serupa sudah dua kali terjadi di Desa Pondok. Semua korbannya adalah lansia dan lokasi beraksi pelaku di pinggiran kampung.

”(Pelaku) ngakunya dari kecamatan. Ngasih info soal bantuan,” kata Kades Pondok Sularno.

Camat Ngadirojo Andika Krisnayana telah mendengar informasi tersebut. Saat ini diselidiki pihak kepolisian. Dia mewanti-wanti masyarakat lebih mewaspadai orang tak dikenal yang mengaku melakukan survei atau pendataan. Pasalnya, saat ini memang ada sejumlah pendataan sejumlah pihak. Di antaranya pendataan keluarga, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari BPS dan pendataan geotagging kemiskinan.

”Analisa kami, pelakunya ini mungkin paham kalau banyak pendataan. Nah dia memanfaatkan momentum ini,” kata Camat Ngadirojo Andika Krisnayana.

Andika juga mengimbau para kades supaya bisa lebih menjelaskan kepada masyarakat seperti apa pendataan yang sedang dilakukan. Aris Arianto

Exit mobile version