YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, kemungkinan bakal digelar kembali seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2023 pada tahun 2022 ini.
Demikian diungkapkan secara langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas.
Ia juga mengatakan CPNS tahun depan bakal diprioritaskan untuk mereka yang bekerja di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Terkait CPNS 2023, kami fokus di dua kategori, yakni pendidikan dan kesehatan,” ujar Azwar saat ditemui di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (21/10/2022).
Azwar mengatakan prioritas itu melihat dari kebutuhan guru, dokter dan perawat di lapangan.
“Ada banyak sekali di desa, di luar Jawa, kendala tiadanya guru, dokter dan perawat itu. Maka, kami CPNS 2023 ini akan kami fokuskan ke bidang pendidikan dan kesehatan,” terangnya.
Mantan Bupati Banyuwangi itu menjelaskan, di tahun depan, kemungkinan ada 500.000 orang dari ranah pendidikan maupun kesehatan yang bisa diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Di tenaga ini, kita mix nanti antara non-ASN maupun fresh graduate, yang baru lulus dari kampus,” papar dia.
Ia mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan alternatif penyelesaian tenaga non-ASN.
Dikatakannya, ada tiga alternatif yang bisa dipilih, yakni tenaga non-ASN diangkat seluruhnya dan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), diberhentikan seluruhnya atau diangkat sesuai dengan prioritas.
“Di 2005, kita pernah mengangkat 850.000 orang untuk menjadi ASN. Mereka diangkat otomatis. Harusnya, sekarang sisanya tinggal 60.000 (lantaran pensiun), tetapi pas 2012 didata ulang, bukannya berkurang malah bertambah 11 kali lipat,” ucap dia.
Pada tahun 2005-2014, tenaga honorer kategori (THK) II sebanyak 860.220 dan THK-II sebanyak 209.872.
Maka total tenaga honorer yang telah diangkat sebanyak 1.070.092.