Beranda Panggung Seni Budaya Seperti Ini Gokilnya Jika Ibu-ibu PKK Mentas di Panggung dengan Sentuhan Teater

Seperti Ini Gokilnya Jika Ibu-ibu PKK Mentas di Panggung dengan Sentuhan Teater

Foto: Istimewa

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kehidupan keseharian rumah tangga yang remeh temeh, tidak selamanya tidak layak untuk ditapilkan dalam panggung pertunjukan.

Grup teater Amarta membuktikan hal itu dengan menjalin kerja sama dengan Paguyuban PKK Siliran Kota Yogyakarta.

Mereka menggelar pementasan teater berjudul ‘Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga’ (PKK) pada Minggu (23/10/2022) mulai pukul 19.30 WIB di concert hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Selaras dengan judulnya, PKK mengangkat cerita tentang kehidupan ibu-ibu yang berkegiatan di PKK, yang dipadukan dengan kehidupan sosial, yang kemudian dipertemukan dalam sebuah lembaga bernama PKK.

Foto: Istimewa

“PKK yang berupaya mengusung kesejahteraan keluarga dari sudut pandang ibu-ibu. Menemukan berbagai masalah dan menyelesaikan dengan cara aktivis PKK,” ujar sutradara Nunung Deni Puspitasari, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Naskah cerita yang ditulis oleh Latief S. Nugroho itu terasa hidup dan memiliki greget berkat sentuhan tangan dingin sutradara di lapangan.

Para pemain yang kebanyakan merupakan anggota PKK Siliran dan nyaris belum pernah berteater itu, terbukti mampu membawakan cerita dengan lebih alami.

Rangkaian cerita dikemas sebagai sebuah anekdot paradoks, sebagai gambaran perubahan sosial pasca suksesi rezim PKK lama, yang digantikan kepengurusan PKK baru, namun dianggap tak menghasilkan perubahan berarti bagi masyarakat.

“Proses penciptaan PKK kali ini sangat menantang buat saya. Karena di waktu yang sangat singkat harus menggarap ibu–ibu PKK yang karakternya sangat beragam. Bahkan ada yang sama sekali belum pernah menyentuh panggung,” kata Nunung selaku sutradara.

Nunung menceritakan, pertunjukan teater PKK tersebut merupakan kisah reflektif menengok kembali peran PKK di masa reformasi dan milenial.

“Sangat menantang menyutradari para ibu yang sehari-harinya mengurusi keluarga. Tapi mereka sumber cerita yang asli dan menariknya ke atas panggung. Ini yang menantang,” paparnya.

Salah satu penonton, Sindi dari Bantul bahkan mengaku terkesan dengan cerita yang dianggapnya Gokil.

“Banyak joke-joke yang relate sama kehidupan ibu-ibu di masyarakat. Ya mengangkat tetang PKK dalam banyak versi,” ungkap Sindi salah satu penonton dari Bantul.

Untuk diketahui, program yang didanai dengan Dana Keistimewaan itu merupakan rangkaian Parade Teater Yogyakarta Linimasa#5 dengan tema utama “RUANG. KOSMIK. JIWA”.

Acara tersebut digelar mulai tanggal 23 – 25 Oktober 2022.

“Lucu, menarik, bisa memberikan edukasi tontonan dan tuntunan, memberikan gambaran peran ibu dilevel terkecil yakni keluarga yang mempunyai kontribusi besar terhadap tumbuh kembang generasi mendatang. Ibu dengan segala ‘tetek bengeknya’ tetap sebagai wanita hebat yang perlu mendapat kehormatan,” ungkap Purwiati seperti dikutip dari suarapemuda.com.

Menurut Purwiati, yang juga Kepala Taman Budaya Yogyakarta, tujuan dari Parade Theater Linimasa #5 ini adalah untuk memberikan ruang ekspresi dan artikulasi bagi seniman teater lintas generasi dengan harapan salah satunya yaitu sebagai sebuah regenerasi.

Foto: Istimewa

Seluruh kegiatan yang berlangsung pada Parade Theater Linimasa #5 terbuka untuk umum dengan mendaftar pada link reservasi terlebih dahulu dan tidak dipungut biaya.

Sebagai informasi, naskah cerita ditulis oleh Latief S Nugroho, dengan sutradara Nunung Deni Puspitasari.

Para pemain terdiri dari anggota PKK Silirian seperti Siti Nikandaru, Chairina, Iin Suminar, Sulistyarini, Rheninta Herta, Riwungudewi, Eni Ressia dan Kurnia Wuri Dewanti.

Ada pula Yanti, Ragil Kuning Veldes Suryani, Triana Budi Rahayu Sutedja, Endang Ambar Ani, Suratini, Embun, Murti dan Riyanto.  Suhamdani