JOGJA, JOGLOSEMARNEWS.COM —Perkembangan pesat pada industri komunikasi dan informasi terutama di Indonesia membuka peluang besar bagi sarjana-sarjana Ilmu Komunikasi. Penanaman dasar keilmuan serta etika yang memadai diperlukan agar para calon professional ini mampu memenuhi tuntutan seiring perkembangan zaman.
Hal itu terungkap dalam peringatan Sewindu Ilmu Komunikasi UNY yang jatuh pada 2 Oktober 2022, Minggu (2/10/2022). Pada tahun ini peringatan ini mengambil tema “Sewindu Ilkom Tumbuh Bersemi”. Tema ini dipilih sebagai wujud harapan untuk terus berkembang dann berkontribusi lebih dalam dunia komunikasi dan Informasi.
Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial sekaligus dosen Ilmu Komunikasi UNY, Prof. Suranto menuturkan salah satu tantangan dunia komunikasi dan informasi saat ini adalah kurangnya kesadaran dari pengelola informasi untuk mengevaluasi ulang strategi dan materi informasi yang dikomunikasikan. Hal ini menurutnya dapat berimbas pada banyak hal, termasuk beredarnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan termasuk hoaks dan misinformasi.
“Melalui kegiatan ini kami berharap Ilkom UNY bisa memberikan kontribusi lahirnya profesional di bidang komunikasi yang tidak hanya cakap namun juga pribadi yang bertangungjawab,” kata dia.
Sejak dibuka pertama kali pada 2014, Prodi Ilmu Komunikasi UNY mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu indikatornya adalah jumlah peminat, tingkat keketatan, dan jumlah mahasiswa yang terus bertambah setiap tahun.
“Tahun ini kami menerima 214 mahasiswa baru yang masuk melalui berbagai jalur seleksi, baik SNMPTN, SBMPTN, Jalur Prestasi, maupun Seleksi Mandiri. Ini angka yang luar biasa karena delapan tahun lalu kami hanya menerima kurang dari 40 mahasiswa baru,” kata ketua Prodi Ilmu Komunikasi UNY Pratiwi Wahyu Widiarti dalam siaran pers yang diterima Redaksi JOGLOSEMARNEWS.COM .
Pratiwi menuturkan besarnya minat masyarakat terhadap ilmu komunikasi dan minat untuk masuk ke Ilmu Komunikasi UNY ini menjadi tantangan sekaligus tanggung jawab bagi pengelola prodi. Salah satunya terkait kualitas pengajaran dan mutu layanan. Untuk memenuhi tantangan tersebut, tahun ini Prodi Ilmu Komunikasi tengah mempersiapkan diri untuk melakukan akreditasi internasional.
“Harapan kami Ilmu Komunikasi UNY dapat menjadi prodi yang berstatus unggul sehingga mahasiswa nanti bisa mendapatkan lebih banyak peluang untuk meniti karier selepas menjadi alumni,” tutur dia.
Pada kesempatan ini Program Studi Ilmu Komunikasi UNY juga meluncurkan delapan buku karya dosen dan mahasiswa. Buku tersebut disusun baik berdasarkan hasil kajian pustaka, riset, hingga karya puisi. kedelapan buku itu adalah Agama dan Media, Membangun Ruang Publik Berkeadaban (Benni Setiawan); Metode Penelitian Komunikasi (Suranto Aw. & Chatia Hastasari); Psikologi Komunikasi (Pratiwi Wahyu W.); Wajah Komuniksi Politik Tiga Walikota Surabaya, 1994-2015 (Wuri Handayani & Fikri DIsyacitta); Manajemen Media Massa (Gilang Jiwana Adikara); serta tiga buku kompilasi karya mahasiswa, Antologi Cerpen dan Puisi, Argantari; Memotret Kehidupan; dan Menjawab Tantangan Perubahan. Delapan buku ini sekaligus menandai umur delapan tahun perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta. (ASA)
