JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Elektablitas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sampai sejauh ini masih kalah jika dibandingkan dengan tokoh lain, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani.
Ia memaparkan hasil survei terbaru mengenai elektabilitas bakal calon presiden untuk Pemilu Presiden 2024.
“Nama Airlangga dan Puan masih belum kompetitif melawan Ganjar, Anies, dan Prabowo,” kata Deni dalam paparan hasil survei SMRC, Minggu (23/10/2022).
Dalam survei ini, SMRC menawarkan daftar nama yang digadang-gadang jadi bakal calon presiden. Tapi responden juga dipersilahkan mengusulkan nama yang mereka usulkan, sehingga didapatlah hingga 45 nama.
“Sehingga ini adalah simulasi yang inklusif,” ujar Deni.
Hasilnya, tiga nama masih bercokol di posisi teratas. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 24 persen, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 21 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 18,7 persen.
Sementara Puan hanya 2,1 persen dan Airlangga 0,6 persen. Puan ada di urutan ke-7 di bawah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (3,5 persen), mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok (2,9 persen), dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (2,3 persen). Sedangkan, Airlangga ada di posisi ke-15.
Saat ini, Puan dan Airlangga adalah dua nama yang digadang-gadang jadi kandidat kuat calon presiden dari PDI Perjuangan dan Golkar. Keduanya sudah bertemu di Monas pada 8 Oktober lalu.
Tapi elektabilitas keduanya belum banyak berubah. Puan dari 0,5 persen pada Maret 2021 menjadi 2,1 persen pada Oktober 2022. Airlangga dari 0,5 persen menjadi 0,6 persen pada periode yang sama.
Sementara pada waktu yang sama, elektabilitas Ganjar naik dari 8,8 persen menjadi 24 persen. Anies dari 11,2 persen menjadi 18,7 persen.
Sedangkan Prabowo dari 20 persen menjadi 21 persen. Meskipun Prabowo berada diurutan kedua, tapi pergerakan elektabilitasnya tidaklah banyak.
“Prabowo cenderung stagnan,” kata Deni.
Survei SMRC dilakukan pada 3-9 Oktober 2022 yang melibatkan 1.220 responden. Margin of error plus minus 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.