JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Sebagai pancaindera yang sangat penting bagi manusia, mata harus dijaga dengan baik agar tetap selalu sehat.
Dokter Spesialis Mata RS An-Nisa dan Klinik Mata Netra Tangerang, Karinca Melia Arundini menjelaskan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata sedari dini.
Salah satu cara pencegahannya adalah dengan mengkonsumsi makanan dan mikronutrien.
โKerusakan oksidatif dapat dikurangi dengan diet anti oksidan dan anti inflamasi,โ lanjutnya.
Lantas, makanan apa saja yang baik untuk menjaga kesehatan mata, ini menurut penjelasan Karinca:
- Vitamin C
Vitamin C bisa didapat dari jeruk, anggur, kiwi, stroberi, tomat paprika merah dan hijau, serta brokoli.
- Vitamin E
Vitamin E bisa didapat dari almond, kuaci, minyak zaitun dan alpukat.
โTidak disangka kan, camilan seperti kuaci bagus manfaatnya untuk kesehatan mata. Jadi jangan cuma makan wortel saja,โ katanya.
- Zinc
Kita bisa mendapatkan zinc dari kacang-kacangan, biji-bijian, daging atau makanan laut, produk susu dan juga telur.
- Lutein dan Zeaxantahin
Kedua zat ini sebenarnya sudah ada di mata kita. Namun terkadang perlu juga ditambah dengan asupan agar kebutuhannya terpenuhi.
Beberapa makanan yang bisa menambah zat ini adalah kangkung, bayam, lobak, brokoli, asparagus serta buah-buahan berwarna seperti pepaya, persik dan mangga.
Bertepatan dengan momentum Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day), Johnson & Johnson Indonesia (PT Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengajak peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia, khususnya perempuan muda. Salah satu caranya adalah dengan menggelar seminar edukasi kesehatan mata bertajuk โWiSTEM2D Talk: Amazing Contact Lensesโ secara daring bagi 150 siswa SMA dan mahasiswa.
Studi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total dan diprediksi akan terus meningkat hingga 1,75 milyar orang di tahun 2050.
Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, 55 persen penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan.
Hal itu terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi perempuan untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya.