JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Gempa Cianjur Dijadikan Objek Wisata Bencana, Warga Pun Pasang Papan Pengumuman

Kondisi 162 rumah di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur dalam kondisi memprihatinkan akibat gempa beberapa hari lalu / tribunnews
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, bukan saja mengundang empatidari masyarakat untuk mengulurkan bantuan saja.

Namun juga cukup banyak orang yang berkunjung untuk sekadar mengambil foto-foto atau video, dan terkadang selfie dan akhirya pergi lagi.

Melihat kenyatan itu, warga setempat memasang pesan tertulis  di kardus yang bertuliskan ‘Ini Bukan Wisata Bencana’.

Pesan tersebut dipasang di pinggir salah satu jalan dengan menggunakan kardus dan sebatang bambu.

Adapun pesan tersebut merupakan sindiran bagi masyarakat yang belakangan banyak mendatangi atau melintasi tempat kejadian bencana gempa bumi di beberapa wilayah Cianjur, termasuk Desa Gasol tetapi hanya untuk melihat-lihat serta mengabadikan momen lewat foto dan video.

“Sebenarnya tim kita yang pasang tulisan ini karena kita nggak tahu ya orang yang betul-betul berdonasi atau sekadar ingin mencari nambah follower atau apa kita nggak paham tujuannya mereka. Tapi kita berusaha berpikiran positif tapi nyatanya di lapangan banyak sekali dari warga dan relawan menyaksikan seperti apa,” kata seorang relawan, Eka di lokasi, Kamis (25/11/2022).

Baca Juga :  Hingga 3 Hari Jelang Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Amicus Curiae Masih Berdatangan

Warga Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat memasang pesan di atas media kardus bertuliskan Ini Bukan Wisata Bencana, pada Kamis (24/11/2022).

Pesan ini, kata Eka, sengaja dibuat untuk mengingatkan bahwa aktivitas ‘wisata bencana’ tersebut tidak elok dilakukan di tengah situasi seperti sekarang.

Sehingga  ia meminta agar masyarakat manapun yang melintas agar mengedepankan empatinya dan menahan diri untuk tidak mendatangi lokasi bencana jika hanya sekedar berfoto ria.

“Makanya objek ini kita pasang mengingatkan bahwa ketika saudara kita terkena bencana, kurang elok kalau sekedar memposting, memvideokan. Apalagi banyak beredar di media sosial jenazah tanpa blur, tanpa sensor mereka posting. Coba kita punya rasa sedikit empati di hati sebagai manusia bagaimana dampak apa yang kita posting untuk keluarga korban. Tolong jangan memikirkan diri sendiri,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gunung Ruang Meletus 828 Warga Dievakuasi

Ganggu Proses Evakuasi

Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Joshua Banjarnahor mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak warga luar yang tidak terdampak gempa Cianjur mendatangi lokasi gempa hanya untuk melihat-lihat.

Titik yang paling banyak didatangi warga luar tersebut adalah Rumah Makan Shinta, karena titik ini adalah akses utama untuk menuju lokasi gempa.

“Yang paling utama adalah di Rumah Makan Shinta, di mana itu adalah akses utama untuk arah ke puncak. Jadi banyak warga, khususnya warga yang tak terdampak.”

“Warga dari luar entah dia melintas, entah dia penasaran lokasinya di mana, jadi mereka datang ke lokasi tersebut, melihat,” kata Johsua.

Menurut Joshua, kedatangan warga luar tersebut justru akan membahayakan mereka dan merepotkan tim evakuasi yang sedang melakukan pencarian korban.

“Ini bagi kami bakal membahayakan para warga tersebut, dan juga merepotkan tim evakuasi di sini dalam melakukan kegiatan evakuasi tersebut,” imbuhnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com