JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Hindari Beberapa Dampak Buruk Akibat Begadang, Ini Waktu Ideal untuk Tidur Sesuai Umurnya

ilustrasi / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kebiasaan begadang akan memberikan efek buruk bagi fisik maupun mental. Kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Mengutip Healthline, berikut beberapa dampak buruk lainnya untuk tubuh:

  1. Masalah memori

Selama tidur, otak membentuk koneksi yang membantu memproses dan mengingat informasi. Jika seseorang kurang tidur, berdampak buruk terhadap memori jangka pendek dan panjang.

  1. Sulit konsentrasi

Konsentrasi, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah tidak akan maksimal jika seseorang tidak mendapat istirahat yang cukup.

  1. Perubahan suasana hati

Kurang tidur membuat seseorang murung, emosional, dan mudah marah. Kurang tidur kronis bisa mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan kecemasan atau depresi.

  1. Imun tubuh melemah

Tidak memiliki waktu tidur yang cukup bisa melemahkan pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap virus yang menyebabkan pilek dan flu biasa. Orang akan mudah sakit saat terpapar virus.

  1. Tekanan darah tinggi

Jika seseorang tidur kurang dari lima jam semalam, maka risiko tekanan darah tinggi akan meningkat.

  1. Diabetes
Baca Juga :  2 Motor Kejar-kejaran Tengah Malam Hingga Terjadi Kecelakaan di Sleman, Diduga Aksi Klitih

Kurang tidur mempengaruhi pelepasan insulin tubuh atau hormon penurun gula darah. Seseorang yang kurang tidur memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

  1. Penambahan berat badan

Saat begadang, senyawa kimia yang memberi sinyal ke otak, tubuh sedang kenyang menjadi tidak seimbang. Akibatnya, seseorang akan cenderung makan berlebihan. Padahal, sudah cukup konsumsi makanan.

  1. Dorongan seks rendah

Pria yang tidak cukup tidur memiliki libido yang lebih rendah. Penurunan gairah seksual ini tersebab merosotnya kadar testosteron tubuh.

  1. Risiko penyakit jantung

Kurang tidur menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peradangan kimiawi yang lebih tinggi. Kedua kondisi ini berperan dalam munculnya risiko penyakit jantung.

  1. Keseimbangan yang buruk

Kurang tidur mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh. Hal ini membuat orang lebih rentan jatuh atau mengalami kecelakaan fisik lainnya.

Baca Juga :  Intensitas Guguran Lava Gunung Merapi Tinggi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Potensi Bahaya

Secara alamiah, tubuh sebenarnya memerlukan waktu untuk beristirahat agar dapat kembali bugar saat menjalankan aktivitas sehari-hari.

Tidur dalam waktu minimal tujuh jam cara yang tepat untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Berapa sebenarnya jumlah waktu tidur ideal?

National Sleep Foundation memberikan rekomendasi jumlah waktu tidur yang disesuaikan dengan umur. Ada sembilan kategori khusus, yaitu:

 

Dewasa, di atas 65 tahun: 7 hingga 8 jam.

Dewasa, 26 hingga 64 tahun: 7 hingga 9 jam.

Dewasa muda, 18 hingga 25 tahun: 7 hingga 9 jam.

Remaja, 14 hingga 17 tahun: 8 hingga 10 jam.

Anak usia sekolah, 6 sampai 13 tahun: 9 sampai 11 jam.

Anak prasekolah, 3 sampai 5 tahun: 10 sampai 13 jam.

Balita, 1 hingga 2 tahun: 11 hingga 14 jam.

Bayi, 4 hingga 11 bulan: 12 hingga 15 jam.

Bayi baru lahir, 0 hingga 3 bulan: 14 hingga 17 jam.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com