SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 196 kepala desa se-Kabupaten Sragen mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas dengan mengunjungi tiga desa tersukses di Bali.
Selama dua hari, para Kades tersebut belajar pengelolaan potensi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di Desa Sukasada, Desa Panji dan Desa Adat Panglipuran di Kabupaten Buleleng.
Desa itu menjadi rujukan karena dikenal dengan kehebatannya mengelola desa dan BumDes dengan pendapatan pertahun hampir mencapai Rp 4 miliar.
Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kabupaten Sragen, Siswanto mengatakan Bimtek digelar selama dua hari mulai Kamis- Jumat (10/11/11/2022).
Setiap desa diwakili oleh Kades dan apabila berhalangan diwakili oleh perangkat desanya. Mereka berangkat dengan biaya masing-masing Rp 2,5 juta dari alokasi dana desa (ADD).
Menurutnya, kegiatan Bimtek itu sudah rutin digelar setiap tahun dan menjadi program untuk penguatan kapasitas dan SDM desa.
“Selama dua hari, teman-teman belajar soal pengelolaan Bumdes dan potensi desa di Sukasada dan Panji di Buleleng. Di situ semua potensi desa bisa dikembangkan menghasilkan pendapatan. Karena memang sudah punya modal alam yang bisa dijual untuk mendukung wisata. Bumdes-nya setiap tahun bisa menghasilkan pendapatan Rp 4 miliar. Kemudian di Desa Adat terbersih di dunia di Panglipuran, belajar bagaimana memberdayakan masyarakat dan Pokdarwis untuk menunjang wisata,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (13/11/2022).
Siswanto yang juga Kades Jetak itu menguraikan Bimtek tersebut digelar dengan beberapa tujuan.
Di antaranya sebagai evaluasi penggunaan dana di desa tahun 2022. Kemudian sarana evaluasi penggunaan dana 8 % untuk penanganan covid-19 di tahun yang sama.
Lantas terkait persiapan prioritas penggunaan dana desa di tahun 2023 sesuai Permendes No 8/2022.
“Termasuk membuka wawasan desa bagaimana menggali dan memaksimalkan potensi desa agar bisa menjadi sumber pendapatan desa. Tentunya yang sesuai dengan potensi di masing-masing desa di Sragen,” jelasnya.
Siswanto menambahkan melalui Bimtek yang juga diikuti oleh perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) itu, diharapkan makin meningkatkan kemampuan dalam menyusun APBDesa 2023 sesuai regulasi yang ada.
“Yang utama tentu dapat mengelola BUMDesa dengan baik sebagai salah satu sumber PAD desa,” tandasnya. Wardoyo