Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Mau Jamu yang Rasanya Segar dan Nikmat? Coba Jamu Kekinian Produksi Warga Candi, Boyolali Ini

Tuti Widayati, warga Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali dengan jamu herbal peluntur lemak buatannya / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 ternyata mampu melahirkan ide kreatif. Seperti dilakukan Tuti Widayati, warga Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali yang memproduksi jamu peluntur lemak.

Jamu racikannya tidak pahit, justru terasa segar dan nikmat. Meski jamu peluntur lemak, namun tak semata untuk membuat tubuh langsing. Jamu tersebut juga memiliki fungsi menyegarkan badan dan menurunkan tensi atau tekanan darah.

“Jamu itu awalnya disukai untuk warga yang akan divaksin Covid-19 agar tensinya normal sehingga bisa disuntik vaksin,” katanya, Minggu (27/11/2022).

Produk jamu buatannya diberi nama Wedang Djuminten. Bahan dari berbagai empon-empon dan rempah. Seperti jahe merah, daun sereh, jeruk lemon, kayu manis, cengkeh dan berbagai bahan tambahan alami lainnya. Seluruh bahan tersebut diproleh dari para petani sekitar rumahnya.

“Saya memang ingin membuat jamu yang unik, enak dan beda dari yang lain tetapi tidak mengurangi manfaat dari khasiat jamu itu sendiri. Hingga kemudian lahirlah jamu Wedang Djuminten ini.”

Kini produk jamu olahan Tuti semakin laris. Bahkan produk jamu tersebut juga dilirik oleh para anak muda khususnya mahasiswa untuk dijual kembali. Dalam sehari, dia bisa memproduksi minimal 150 botol jamu peluntur lemak.

“Harga jual Rp 8.000/botol,” ujarnya.

Adapun cara membuatnya cukup mudah. Pertama, jahe merah dibersihkan dan diiris tipis lalu diblender bersama daun sereh. Seluruh bahan kemudian direbus menjadi satu hingga mendidih. Terakhir disaring dan dikemas dalam botol.

“Saya masih mencoba membuat racikan jamu yang tahan lama. Jamu ini hanya tahan sehari sehingga belum bisa dikirimkan jarak jauh.” Waskita

Exit mobile version