SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tatag Prabawanto menepis ada anggapan yang menudingnya mengalami sindrom pasca lepas jabatan atau post power syndrom (PPS) selepas lengser dari kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen.
Sebaliknya, ia menegaskan tidak pernah sedikit pun mendewakan jabatan dalam karirnya sebagai abdi negara.
Sehingga ia merasa bahagia setelah merampungkan masa pengabdiannya 9 tahun menjadi Sekda di Sragen.
“Saya sangat bahagia hari ini. Saya sudah plong, sudah ada yang menggantikan saya. Jadi jangan sampai ada anggapan bahwa saya post power syndrom. Kalau ada yang mengatakan kae lho pak Sekda wis pos power syndrom, sekali lagi saya katakan post power syndrom bukan sesuatu yang menghantui dan tidak ada di kamus hidup saya. Saya gembira dan aku wis biasa melek bengi,” paparnya dalam pidato terakhirnya selepas pelantikan Sekda baru di Pendapa Rumdin Bupati, Selasa (1/11/2022) dinihari.
Dalam kesempatan itu, Tatag juga menegaskan dalam hidupnya, jabatan bukanlah segala-galanya.
Bahkan di hadapan Bupati Yuni, dia sering menyampaikan baginya jabatan hanya ibarat sebuah baju yang tak abadi dipakai namun suatu waktu akan ditanggalkan juga.
“Bagi saya jabatan ini adalah baju. Saya pernah katakan ke Mbak Yuni (Bupati) bahwa bagi saya jabatan adalah baju. Baju ini akan dilepas oleh siapa yang memakan baju saya, atau saya lepas sendiri atau dilepas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jadi nggak ada kamus post power syndrom dalam hidup saya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tatag menyampaikan tanpa bermaksud membanggakan diri, sebelum hari terakhirnya purna tugas, banyak petinggi parpol yang sudah memberikan tawaran bergabung.
Namun tawaran untuk masuk partai politik itu ia enyahkan karena dirinya sama sekali tidak ambisi untuk menjadi anggota DPRD.
Sebaliknya, ia akan tetap setia untuk mengawal kepemimpinan Bupati Yuni sampai selesainya akhir jabatan.
Bahkan ia mengajak Sekda yang baru, semua pejabat, dan jajaran PNS untuk memberikan dukungan sepenuhnya ke Mbak Yuni memimpin Sragen lebih baik sampai akhir periode.
“Saya nggak sombong, hari ini sudah berapa WA yang masuk menawari saya masuk partai politik. Ada yang telepon juga. Tapi seperti yang sudah saya katakan, saya hanya akan manut kepada istri saya yang sudah mendampingi selama ini. Jadi jangan ada anggapan, kalau saya mau jadi anggota DPRD Sragen. Saya sudah sampaikan ke mbak Yuni, saya hanya akan bersama beliau sampai akhir jabatan,” tandasnya. Wardoyo