Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Petani Kembali Keluhkan Kerusakan Saluran Irigasi Bopotro di Desa Guwokajen, Boyolali

Sejumlah petani di Desa Guwokajen, Boyolali tengah memperbaiki saluran irigasi yang rusak / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kerusakan saluran irigasi Bopotro di sebelah barat Gunung Mijil, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali dikeluhkan sejumlah petani setempat. Kerusakan terjadi di beberapa tempat.

“Rusak tak hanya di satu tempat, air pun banyak mengalami kebocoran,” ujar Joko, salah satu petani, Rabu (30/11/2022).

Beruntung saat sudah memasuki musim hujan. Sehingga petani tak begitu repot mendapatkan air. Namun jika tak segera diperbaiki, maka dikhawatirkan kerusakan bakal semakin parah. Sehingga nanti saat kemarau, petani bakal semakin sulit mendapatkan air untuk mengairi sawahnya.

Diungkapkan, kerusakan tersebut sudah terjadi beberapa waktu lalu. Hanya saja, hingga kini belum ada perhatian dari jajaran terkait. Dikhawatirkan jika tak segera diperbaiki, maka kerusakan bisa semakin parah.

“Dulu pernah rusak dan diperbaiki, tetapi kini rusak lagi.”

Iyon (28), petani lainnya menambahkan, sejumlah petani, utamanya pemilik sawah yang mendapatkan air dari saluran tersebut sudah bergotong royong melakukan perbaikan secara darurat. Yaitu dengan menutup bagian yang rusak dengan kantong plastik berisi tanah.

“Namun, karena darurat ya tidak bisa maksimal. Tetap saja masih terjadi kebocoran.”

Dia berharap, kerusakan saluran irigasi tersebut segera mendapatkan perhatian. Sebab jika dibiarkan berlarut- larut, maka dikhawatirkan kerusakan semakin parah. Sehingga semakin menyulitkan petani saat kemarau nantinya.

“Belasan petak sawah bergantung pada saluran irigsi tersebut. Kalau tak segera diperbaiki, maka petani bakal semakin sulit mendapatkan air saat kemarau mendatang.”

Ditambahkan, lokasi saluran irigasi yang rusak tersebut kebetulan agak jauh dari jalan. Sehingga perbaikan membutuhkan biaya lebih besar. Sebab, material tak bisa diangkut mobil atau kendaraan hingga lokasi saluran yang rusak.

“Satu- satunya cara, material batu dan pasir harus dipanggul hingga lokasi yang letaknya di tengah areal pesawahan. Petani juga siap membantu gotong royong jika dilakukan perbaikan.” Waskita

Exit mobile version