Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tanggapi Adanya Pabrik Percetakan Upal di Sukoharjo, BI Solo Ingatkan 3D

Ilustrasi uang palsu

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bank Indonesia (BI) Solo mengingatkan kembali menekankan cara membedakan uang palsu dengan uang asli.

Hal itu menanggapi berita penemuan pabrik percetakan uang palsu di Sukoharjo, Selasa (1/11/2022) lalu.

Kepala BI Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan satu-satunya cara mencegah peredaran uang palsu yakni dengan mengenali ciri uang asli.

Teknik membedakan uang palsu dengan uang asli adalah dengan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang.

“Jika masyarakat cermat melakukan 3D, sudah cukup untuk mencegah peredaran uang palsu. 3D ini adalah cara paling dasar dan umum yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari uang palsu. Terutama dengan diraba ya, karena yang paling sulit dipalsukan itu adalah dari diraba, karena lembar uang yang asli pasti akan terasa kasar bila diraba di beberapa bagian uang itu,” ujarnya, Rabu (2/11/2022).

Jika kemudian teknik 3D tersebut belum cukup, bisa menggunakan lampu ultraviolet. Cara itu dikenal dengan cara semi terbuka. Melalui lamoi ultraviolet, beberapa poin keaslian uang rupiah kertas bisa terdeteksi diantaranya lewat tanda air (watermark) dan “electrotype”.

“Kemudian dicek dari benang pengaman, cetak intaglio yakni berupa cetakan tanda kasar kalau diraba. Biasanya pada nomor seri dan kalau diterawang dengan lampu ultra violet akan memancarkan warna emas. Selain itu, gambar saling isi (Rectoverso) untuk lambang BI, tinta berubah warna, adanya tulisan mikro, tinta yang tidak tampak, serta gambar tersembunyi,” paparnya.

Sementara itu, jika ada masyrakat menerima uang palsu setelah bertransaksi​, BI meminta agar penerima menjaga fisik dan tidak mengedarkan kembali uang yang diragukan keasliannya.

Penerima diharapkan melaporkan temuan tersebut disertai dengan uang yang diragukan keasliannya kepada bank, kepolisian, atau meminta klarifikasi langsung ke kantor Bank Indonesia terdekat.

“Laporan masyarakat atas uang yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia, baik yang disampaikan langsung atau melalui bank, akan diteliti lebih lanjut,” bebernya. Prihatsari

Exit mobile version